Tembus Pasar Malaysia, Madu Sanad Lebih dari Madu Biasa

"Alhamdulillah pertama kali jualan, dalam waktu 1 bulan, omzetnya itu sekitar Rp 20 sampai Rp 30 juta,"

Angel Aginta Sembiring
Owner Madu Sanad Ricky Andrian di program Bincang Bisnis UMKM di Kantor Tribun Medan, Jumat (16/4/2021). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Memasuki bulan suci Ramadan kita harus super ekstra menjaga kesehatan dan lebih memprioritaskan kesehatan. Banyak hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan. 

Misalnya dengan memakan makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga yang teratur.  Madu juga merupakan di antara suplemen vitamin yang bagus untuk memelihara kesehatan tubuh.

Ricky Andrian, owner Madu Sanad menjelaskan, bisnis madu ini dimulai saat awal pandemi, bermula saat dirinya melihat besarnya peluang bisnis madu, termasuk bisnis yang spesifik dan jangka panjang 

"Alhamdulillah pertama kali jualan, dalam waktu 1 bulan, omzetnya itu sekitar Rp 20 sampai Rp 30 juta,"  ujar Ricky dalam program Bincang Bisnis UMKM di Tribun Medan, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: VIRAL Presiden Jokowi Menumpang ke Toilet Rumah Warga, Gini Reaksi Ajudan Orang Nomor 1 di Indonesia

Ia menjelaskan, sebagai umat Muslim, madu ini sudah ditentukan dalam Alquran bahwa madu adalah obat yang menyembuhkan bagi umat manusia. 

"Madu menjadi obat untuk menyembuhkan segala penyakit. Insya Allah bisa disembuhkan," katanya.

Harga madu Sanad dibanderol mulai 350 gram Rp 90.000, 500 gram Rp150.000.1,2 kilo Rp 250.000. Itu termasuk harga eceran dan akan mendapat potongan lagi bagi reseller. 

Varian lainnya ada madu Yaman seharga satu kilogramnya sekitar Rp 1,4 juta. Dia mengaku madu itu didapatnya dari temannya di Yaman. 

"Kita juga ada madu sarang asli dan dan bisa dikonsumsi seperti permen karet," ujarnya.

Dalam pemasaran, awalnya Ricky hanya memasarkan di media sosial, lalu melihat pekerja yang terkena PHK, ia pun mengajak dan menjadikan reseller tanpa minimum belanja.

Baca juga: Atasi Banjir, Bobby Nasution Instruksikan Seluruh Camat Benahi Drainase

 
Ricky menjelaskan proses pembuatan madu Sanad berasal dari akar siatakara di Riau.

Warnanya agak hitam karena bersumber dari bunga nektar yang identik dengan gelap warnanya.  

"Untuk menilai kualitas madu yang asli itu dapat dilihat saat madu dituangkan ke dalam air. Madu itu tidak langsung tercampur dan langsung mengendap ke bawahnya kemudian diaduk lalu ke campur. Kalau madu Sanad ini seperti itu juga setelah diaduk jadi agak lama tercampurnya," ungkapnya.

Terdapat manfaat dalam madu Sanad yaitu untuk sariawan dan badan yang capek-capek bisa kita pakai madu air panas dan garam himalaya, diminum untuk menjaga stamina. 

Sehingga tubuh kembali segar, menyembuhkan dan meringankan batuk.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved