TRIBUN TRAVEL Menikmati Liburan Nuansa Jadul ala Eropa dan Nusantara di Hotel Deli River Omlandia

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Masyarakat Sumatera Utara tak perlu pergi jauh ke Eropa ataupun pulau Jawa untuk menikmati suasana zaman dulu.

Pengunjung dapat datang ke Hotel Deli River Omlandia, Jalan Namorambe No. 129, Namo Rambe, Deli Tua, Kabupaten Deliserdang.

Mengusung konsep Eropa dan Nusantara, pendiri Hotel River Deli, Dirk Aedsge Buiskool bersama istrinya Diana Pardamean pada tahun 2000 membangun hotel unik yang melekat dengan konsep jadul menggunakan ventilasi bernuansa etnis Batak.

"Kita mengombinasikan konsep Eropa dan arsitektur lokal dengan atap kita buat dengan model Batak Simalungun. Untuk di restoran kita buat konsep seperti zaman dulu dengan banyak ventilasi karena dulu tidak ada AC. Kita disini pakai kayu agar ada suasana zaman dulu," ungkap Dirk kepada Tribun Medan, Rabu (10/2/2021).

Saat memasuki hotel, pengunjung langsung disuguhkan konsep alami dengan terdapat danau buatan dan dikelilingi pohon-pohon yang membuat suasana hijau begitu terasa.

"Kami bangun danau di bawah yang dulu itu rawa-rawa. Jadi kami korek saja dengan buat satu kolam ikan. Karena kontur tanah kita itu tinggi, jadi semua bangunan seperti hotel dan restoran mengikuti kontur tanah," ujarnya.

Dirk mengatakan bahwa Nama Hotel Deli River diambil lantaran tidak jauh dari hotel sekitar 50 meter, pengunjung dapat menjumpai aliran sungai Deli.

Deli River Hotel memiliki 15 kamar, mulai dari 9 Deluxe Cottage seharga Rp 820 ribu per kamar, 3 kamar Honeymoon suite Rp 975 ribu per kamar, Family Room untuk empat orang Rp 1,5 juta per kamar, studio room untuk lima orang seharga Rp 1,8 juta per kamar.

Suasana hotel River Deli juga tak seperti umumnya. Saat menginap, pengunjung tidak akan melalui lobi. Sehingga ketika membuka pintu kamar, pengunjung akan disuguhkan danau buatan dengan angsa yang berenang dan pohon yang menyejukkan mata.

Menariknya, nuansa zaman dulu begitu kental ketika memasuki restoran bernama Omlandia yang dibangun oleh arsitektur dari Eropa.

Pengunjung akan disuguhkan dengan arsitektur yang hampir seluruh properti dipesan langsung dari Jawa, mulai dari Lampu gantung, kayu ventilasi, bahkan hingga piring kayu.

"Kalau atap dari Batak Simalungun tapi kalau kita lihat dari ventilasi, itu kita lihat di Malaysia dan Vietnam. Kita juga tanami banyak tumbuhan agar dapat bangun suasana tropis," ujarnya.

Di sudut restoran juga dipajang banyak lukisan dari Eropa. Contohnya, lukisan Van Googh dan lukisan kincir angin yang dibawa langsung dari Belanda

"Kita ada lukisan-lukisan dari Eropa. Karena kami dari Eropa jadi kami pikir menarik untuk pengunjung lokal. Tapi kalau di dalam hotel ada Indonesia, jadi para turis asing juga bisa melihat langsung khas dari Indonesian.

Bagi pengunjung pengguna kursi roda tak perlu khawatir tidak dapat menikmati suasana hotel. Hotel dan Restoran Omlandia sudah memfasilitasi pengunjung disabilitas.

Baca juga: BERIKUT Tarif Resmi Jalan Tol Binjai-Medan-Tebingtinggi, Segmen Tanjung Mulia-Marelan Masih Gratis