Banjir Jakarta

Blunder Anies Klaim Bebas Banjir, Kini Cipinang Melayu Terendam 2-4 Meter, Anies: Hanya 0.6% Kena

Blunder Anies Klaim Bebas Banjir, Kini Cipinang Melayu Terendam 2-4 Meter, Anies: Hanya 0.6% Kena

Editor: Tariden Turnip
instagram anies baswedan
Blunder Anies Klaim Bebas Banjir, Kini Cipinang Melayu Terendam 2-4 Meter, Anies: Hanya 0.6% Kena. Screenshot unggahan instagram Anies Baswedan yang mengklaim kawasan Cipinang Melayu bebas banjir. Jumat malam hingga hari ini Cipinang Melayu terendam 2-4 meter. 

Pakar Tata Kelola Air dari Universitas Indonesia, Firdaus Ali mengatakan, Pemprov DKI terlalu dini menyebut titik banjir di Jakarta pada tahun 2021 menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pernyataan Firdaus itu menanggapi klaim Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang menyebut jumlah titik banjir DKI Jakarta turun signifikan dari tahun ke tahun.

"Sepertinya terlalu dini Wagub (DKI) mengatakan demikian," kata Firdaus dalam wawancara bersama Kompas TV, Sabtu (20/2/2021).

Banjir 2-4 meter menerjang Cipinang Melayu Sabtu (20/2/2021)
Banjir 2-4 meter menerjang Cipinang Melayu Sabtu (20/2/2021) (screen shot)

Menurut Firdaus, puncak curah hujan belum terjadi di DKI Jakarta.

Bahkan, sejumlah wilayah di Ibu Kota terendam banjir setelah hujan deras mengguyur Jakarta sejak Jumat (19/2/2021) malam.

Oleh karena itu, pernyataan terkait penurunan jumlah  titik banjir hanya klaim pembelaan dari Pemprov DKI.

"Tapi saya maklum, mengerti, karena tidak ada pemerintahan yang mau disalahkan sehingga mereka akan membela diri," ujar Firdaus.

"Curah hujan kita belum mencapai puncak menurut saya. Tadi kan BMKG mengatakan bahwa minggu ini setidaknya tanggal 24 (Februari) akan ada potensi curah hujan tinggi. Sehingga terlalu dini jika Pemprov DKI mengatakan bahwa lebih baik dari tahun sebelumnya," lanjutnya.

Firdaus mengatakan, sistem drainase yang buruk telah menyebabkan banjir di Ibu Kota pada Sabtu (20/2/2021). 

"Khusus kawasan Jabodetabek, curah hujan yang tinggi tadi malam sampai jalan tol juga terkena (banjir). Itu terlihat ada sistem drainase kita yang tidak berfungsi dengan baik untuk mengantisipasi curah hujan yang relatif tinggi ini," kata Firdaus.

Menurut Firdaus, Pemprov DKI dan pemerintah kota-kota penyangga seharusnya mampu mengantisipasi banjir dengan membenahi sistem drainase kota.

"Kita tidak bisa menolak hujan dan mengendalikan intensitasnya. Yang bisa dikelola apa? Kemampuan kita mengelola (sistem drainase) sehingga tidak menjadi bencana," ujarnya.

Hanya 0.6 Persen Terdampak

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sebanyak 200 RT terdampak banjir imbas hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Jumat (19/2/2021) malam.

"RT yang terdampak 200 dari total 30.000, 0,6 persen yang terdampak," kata Anies dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (20/2/2021).

Sumber: Warta kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved