Ternyata Pembunuh Mayat Terikat di Bukit Jamur adalah 2 Remaja, Ini Kronologi dan Motif Pelaku
Korban diduga mengirim pesan dengan nada menyinggung. Tersangka MSK mengetahui pesan singkat itu dan membacanya sendiri.
"Ancaman hukuman 15 tahun penjara," pungkasnya.
Akhirnya Terkuak Identitas Mayat Remaja dalam Kondisi Terikat, Ayahanda Syok Putra Tunggal Tiada
Identitas remaja yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terikat di Bukit Jamur, Bungah, Gresik Jawa Timur akhirnya terungkap.
Suami Melabrak Pria Selingkuhan Istrinya dan Sontak Viral di Medsos, Paksa Cium Kaki lalu Tendang
Tamu Undangan Pernikahan Mendadak Heboh, Pengantin Pria Putar Video Perselingkuhan Mempelai Wanita
Punya Kekuatan Militer Hebat di Dunia, Inilah Perbandingan dan Statistik Militer China dengan India
Ibnu Jamil Blakblakan Beber Kisah Cinta dengan Ririn Ekawati: Jijik Banget Lihat Gue
Rumah Kos Khusus Cowok di Lingkup Kampus Milik Kapolsek Digerebek, Ada Perempuan Berdaster
Getirnya Jagain Jodoh Orang, Curhatan Pria Ditinggal Kekasih Ini Sontak Viral, Posting Chat Terakhir
Dikutip dari Surya, korban diketahui bernama Achmad Arinal Hakim yang biasa disapa Aril sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Remaja asal Desa Sidokumpul, Kecamatan Bungah ini dipastikan sebagai jasad yang tangannya terikat setelah keluarganya mendatangi kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik.
Ayah korban, Arifin datang tidak sendiri.
Dia didampingi kepala Desa Sidokumpul sambil membawa sejumlah barang pada Selasa (3/11/2020).
Petugas melakukan otopsi sekitar dua jam, mulai pukul 09.00 hingga11.00 WIB.
Elly Sugigi Pamer Potret Pernikahan dengan Aher, Perut Buncitnya Jadi Perbincangan
Nikita Willy Mendadak Pulang dan Curhat pada Ibunya padahal Baru 2 Minggu Nikah, Respons Ibu Menohok
Remaja Pria Injak Makam Pahlawan dan Nyaris Cabut Nisan, Viral dan Banyak Kecaman Muncul
Fakta Lika-liku Kisah Cinta Ririn Ekawati, Suami Meninggal hingga yang Terbaru dengan Ibnu Jamil
Daftar 5 Artis dengan Bayaran Termahal di Indonesia, Ada Sule hingga Ayu Ting Ting, Siapa Pertama?
Bunga Citra Lestari Unggah Potret Ziarah ke Makam Ashraf Sinclair, Mata Sembabnya Curi Perhatian
Ayah korban yang bekerja di BPD Sidokumpul itu hanya tertunduk lesu menunggu hasil otopsi petugas di dalam ruangan.
Sekitar pukul 12.15 Wib mereka keluar dari ruang instalasi forensik dan medikolegal.
Jasad remaja itu telah dikafani langsung dibawa ke dalam mobil ambulans menuju rumah duka di Desa Sidokumpul, Bungah.
Kepala Desa Sidokumpul Ahmad Asyhar membenarkan bahwa korban adalah warganya yang hilang beberapa hari lalu.
"Sekarang dibawa pulang untuk dikebumikan," ucapnya sambil terburu-buru, Selasa (3/11/2020).
Jenazah tiba di rumah duka, tangis keluarga korban langsung pecah.
Korban langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Keluarga, tetangga bahkan guru mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Amerika Serikat Siapkan Ratusan Triliun dan Tingkatkan Penjualan Senjata demi Lawan Rusia dan China
Belum Kelar Konflik Laut China Selatan dan Covid-19, China Mengincar Antartika Bagian Selatan
Tak Mau Diekspose, Ternyata Rumah Mewah Haji Bolot Tandingi Rumah Raffi Ahmad dan Muzdalifah
Sule Dulunya Melarat tapi Kini Jadi Komedian Tajir, Ini Penampakan Warisannya pada Putri Delina
Ahli Epidemiologi Perkirakan Lonjakan Covid-19 Puncaknya pada Desember 2020 Sentuh 1 Juta Kasus
Gadis Cantik dan Kaya Ini Rela Bayar Pria 18-28 Tahun Sebesar Rp 55 Juta untuk Mau Jadi Pacarnya
Sosok Aril
Aril diketahui meninggalkan rumah pada Rabu (28/10/2020) malam saat maulid nabi.
Arifin, ayah Aril yang ditemui surya.co.id sehari sebelumnya di rumah, Senin (2/11/2020) tampak syok sambil memegangi ponselnya.
Saat itu dia masih berharap anaknya pulang dengan selamat.
Untuk menenangkannya, keluarga dan tetangga bergantian mengunjungi kediamannya untuk memberi motivasi.
Menguatkan keluarga Arifin agar ada kabar terbaik bagi putra tunggalnya itu yang belum pulang.
Arifin berusaha menyembunyikan kesedihannya ketika menyapa tamu yang datang.
Kini, dia menjadi irit berbicara, dia mengaku sempat mendatangi lokasi penemuan mayat remaja itu, kemudian melihat jasad korban Bukit Jamur di kamar mayat RS Ibnu Sina.
Disana, Arifin belum yakin betul bahwa jasad tersebut merupakan putranya yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP itu.
Sekilas, lanjut Arifin, memang memiliki sedikit kemiripan.
Seperti bentuk dahi.
"Apapun itu, kami tetap menunggu kabar dari pihak kepolisian. Saya harap tidak ada informasi simpang siur tentang anak saya," pungkasnya.
Sambil menunggu kabar, smartphone miliknya tidak pernah lepas dari genggamannya.
Dia berharap ada kabar baik terkait putranya yang belum pulang itu baik dari pihak kepolisian atau siapapun itu.
Setelah putranya dinyatakan hilang, dia bersama keluarga dan tetangga sekitar menggelar doa bersama dirumahnya.
Setiap shalat maghrib, keluarga menggelar pengajian.
Lantunan ayat suci Al-Quran menggema di rumahnya.
Arifin mengenang putranya yang dikenal memiliki kepribadian yang biasa saja, tidak neko-neko.
Putra semata wayangnya itu biasanya hanya main bersama teman sebayanya, bahkan lebih sering dengan anak usia dibawahnya.
Ia masih yakin, putranya itu tidak memiliki masalah baik berkelahi atau berselisih dengan orang lain.
Selama ini jika keluar rumah, putranya itu hanya bermain di sekitar rumah saja.
"Jarak rumah dengan Bukit Jamur cukup jauh," tutupnya.
Disinggung mengenai apakah anaknya membawa barang berharga ketika keluar rumah seperti handphone.
Arifin hanya meminta doa saja.
"Saya memohon yang terbaik buat anak saya. Mohon doanya saja ya," tutupnya mengakhiri.
Penyebab meninggalnya
Dikonfirmasi terpisah, tim medis RS Ibnu Sina mengaku baru menyelesaikan proses otopsi awal.
Kepala Kamar Mayat RS Ibnu Sina Gresik, Abdul Jadi mengatakan hasil pemeriksaan otopsi awal fokus pada identitas temuan jasad itu.
Pihaknya masih menunggu hasil visum resmi.
Hal ini untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban yang masih duduk di bangku SMP itu.
Dari hasil keterangan pemeriksaan hari ini.
Ditemukan sejumlah luka di bagian tubuh korban.
"Luka di kepala, sama di bagian lainnya. Tunggu hasil visum resmi besok ya, Kamis (5/11/2020) besok," pungkasnya.
Hingga kini polisi masih mencari tahu kepastian penyebab kematian Aril.
Seperti diketahui, kondisi awal jasad saat ditemukan dengan kondisi tangan terikat di punggung dan kaki juga terikat.
Wajahnya lebam, badannya berwarna putih pucat dengan bau busuk yang menyengat.
Hampir seluruh badan korban susah dikenali, saat ditemukan dengan kondisi tengkurap di tepian kubangan.
Punggung dan bagian kepala belakang dihinggapi lalat.
Sedangkan wajah korban lebam berwarna merah kehitam-hitaman.
Diperkirakan, jasad remaja tanpa identitas itu sudah lima hari berada di lokasi kejadian.
Terkait penyebab kematian, juga belum diketahui, apakah korban dibunuh terlebih dahulu kemudian diikat dan dibuang di kubangan air. Atau korban diikat dalam kondisi hidup lalu dibuang di kubangan hingga tewas.
Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Bayu Febrianto Prayoga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut.
Alumnus Akpol 2007 itu juga masih belum berani memberikan kesimpulan terkait penyebab kematian remaja malang itu.
"Belum ada, mohon waktu," terangnya.
Sekadar informasi, korban ditemukan oleh kedua orang santri saat mencari mangga pada Jumat (30/10/2020) pukul 16.00 Wib. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Dua Bocah Atur Siasat Habisi Remaja yang Jenazahnya Ditemukan di Bukit Jamur Gresik, Ngeri
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/mayat-remaja-terikat_identitas-mayat-terkuak.jpg)