Tingkatkan Minat Baca, Putri Ajak Anak Belajar Sambil Bermain di Taman Baca

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Terpilih sebagai Duta Gemari Baca Nasional pada 2019 memacu Putri Mutiara Nafisah Nasution terus mengajak masyarakat untuk membaca khususnya anak-anak.

Apalagi minat baca masyarakat Indonesia terbilang masih rendah. Berdasarkan riset yang dilakukan Central Connecticut State University di New Britain, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara terkait minat baca.

Sejak terpilih sebagai Duta Gemari Baca Nasional, ia membuka sebuah rumah baca di kawasan Medan Marendal.

Di rumah baca yang dinamakan Taman Baca Masyarakat Mutiara Hafizh itu, Putri mengajar anak-anak mendongeng, membaca, hingga membaca cepat.

"Selain itu ada juga games sambil memberikan ilmu. Jadi saat main game ada manfaatnya tapi juga anak-anak dapat ilmu. Cara ini lebih efektif karena anak-anak tidak akan mudah bosan," katanya, Sabtu (18/7/2020).

• Misteri Tulisan Cakar Ayam Dokter, Sering Ditemukan pada Resep & Kode Obat, Rumusan Cara Membacanya

Putri menceritakan awalnya ia tak tahu adanya Duta Gemari Baca. Namun atas anjuran ibunya, ia mencoba mendaftar. Ia menyiapkan berkas, mengikuti wawancara, dan akhirnya ia menjadi salah satu perwakilan dari Sumatera Utara ke Bogor untuk mengikuti ajang Duta Gemari Baca Nasional.

"Selama di sana kami dibimbing dan setelah dari sana kami diminta untuk membuka taman baca. Karena belum punya tempat sendiri, saat ini aku membuka taman baca di rumah dan mengajar anak-anak di sekitar lingkungan rumah," katanya.

Ia menjelaskan Duta Gemari Baca ini diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa Pendidikan. Kata Putri, ia mencoba ikut ajang ini karena ajang ini memang bagus untuk menambah pengalaman, selain itu mendukung pendidikannya di Jurusan Ilmu Komunikasi. Baginya penting mengikuti ajang seperti ini untuk menambah pengalaman, relasi, serta ilmu.

"Saat ini di rumah baca sudah ada 20an anak. Tapi enggak tetap anak-anak yang sama setiap minggunya. Aku masih terus mencari karena enggak mudah menumbuhkan minat anak-anak untuk kegiatan seperti ini," katanya.

Ia mengatakan anak-anak yang ikut mulai dari TK, SD, hingga SMP. Kegiatan di rumah baca ini digelar setiap hari Minggu karena anak-anak muridnya masuk sekolah tidak pada waktu bersamaan. Ada yang masuk sekolah pada pagi hari namun ada pula yang masuk sekolah pada siang hari.

"Tapi kadang kalau anak-anak enggak bisa enggak digelar. Susah mengajak mereka untuk ikut kegiatan seperti ini apalagi hari Minggu. Karena bagi mereka hari Minggu saatnya bermain dan istirahat jadi enggak mau lagi kalau diajak ke taman baca," katanya.

Meski begitu Putri selalu berusaha mengajak mereka meski lebih banyak yang tidak mau dari pada yang mau ikut ke taman baca. Menurutnya minat baca anak-anak masih kurang apalagi saat ini mereka sudah mengenal gawai.

"Bagi anak-anak main game di gadget lebih menarik dibandingkan membaca buku. Maka dari itu aku sebagai orang yang lebih dewasa dan punya pengalaman dari Duta Gemari Baca harus mengajak anak-anak untuk gemar membaca dengan bermain tapi dapat ilmu," katanya.

Sampai saat ini ia masih mengajar sendiri namun jika ibunya ada waktu terkadang juga membantu. Di taman baca tersebut tersedia berbagai judul buku. Kebanyakan buku dongeng, buku pengetahuan, dan juga buku pelajaran.

"Untuk buku-bukunya kita bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi setiap tahun buku-buku akan dikirimkan dari Kemendikbud untuk dibaca anak-anak," katanya.

• Pojok Baca Medan Rekomendasikan Enam Situs Legal Membaca Buku Selama Masa #DiRumahAja