Mantan Kades di Dairi Diduga Manipulasi Pemilihan Sekdes
Pemilihan Sekretaris Desa Parbuluan I, Kecamatan Parbuluan disinyalir sarat nepotisme
DAIRI,TRIBUN-Jenri Sinaga betul-betul kecewa. Warga Desa Parbuluan I, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi ini juga bingung, ke mana lagi mesti mengadu.
Meski lolos seleksi jabatan Sekretaris Desa (Sekdes) dan mendapat rekomendasi Camat untuk dilantik sejak Februari 2019 lalu, pemuda 33 tahun ini tak kunjung dilantik hingga sekarang. \
Orang lain yang menjadi saingannya saat seleksi, berinisial DS, justru yang akhirnya mengisi jabatan Sekdes Parbuluan I.
• Warga Desa Sihorbo di Dairi Ribut Masalah BLT Dana Desa
"Sepengetahuan saya, awal Maret 2020 kemarin, DS diangkat sebagai Sekdes.
Saya sendiri yakin lolos seleksi, karena nama saya mendapat rekomendasi penetapan jabatan Sekdes dari Camat," ujar Jenri kepada Tribun Medan di Sidikalang, Rabu (3/6/2020).
Ayah dua anak ini bercerita, bermula tanggal 10 Februari 2019, ia mengikuti Seleksi Calon Perangkat Desa-Pemerintah Desa Parbuluan I.
Kala itu, ada sembilan jabatan yang lowong, mulai dari Sekdes, Kepala-kepala Urusan, hingga Kepala-kepala Dusun. Selain Jenri, ada seorang lagi peserta seleksi yang mengincar jabatan Sekdes, yaitu DS.
• VIRAL Foto Mesum Pak Kades dan Bu Sekdes Tanpa Busana hanya Berhanduk, Begini Nasib Keduanya
"Penyelenggara seleksi adalah pemerintah kecamatan. Ada dua tahap, tertulis dan wawancara.
Dua-duanya sudah saya ikuti," ujar Jenri.
Selanjutnya, tanggal 19 Februari 2019, tepat sehari setelah ujian wawancara, Camat Parbuluan waktu itu, bernama Pandapotan Situmorang, menerbitkan surat rekomendasi penetapan sembilan calon Perangkat Desa Parbuluan I.
Dalam surat itu, kata Jenri, namanya sebagai Sekdes. Anehnya, saat tiba hari pelantikan, Jenri tak ikut dilantik oleh Pj Kades.
• Kades dan Sekdes Sukanalu Karo Kompak Balikkan Uang Korupsi, Hakim: Proses Hukum Tetap Jalan
"Pelantikan terjadi tanggal 10 Mei 2019. Dari sembilan yang direkomendasi, cuma delapan yang dilantik.
Untuk jabatan Sekdes, tak dilantik. Padahal, saya hadir saat itu," ungkap Jenri.
Jenri mengatakan, dirinya sudah menyurati pihak kecamatan untuk menanyakan kejelasan statusnya. Jawaban yang didapat mengejutkan.
Arsip terkait hasil seleksi tidak ditemukan, diduga hilang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/jenri-sinaga-33-menceritakan-unek-uneknya-saat-bertemu-awak-tribun-medan.jpg)