Rektor Unika St Thomas Meninggal
Rektor Unika Pastor Frietz Tambunan akan Dimakamkan di Lokasi Khusus Simalingkar
Pastor Frietz Tambunan yang menjabat sebagai Rektor Unika Medan menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (12/5/2020) pagi
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Hendrik Naipospos
TRI BUN-MEDAN.COM - Umat Gereja Katolik Keuskupan Agung Medan berduka.
Pastor Frietz Tambunan yang menjabat sebagai Rektor Unika Medan menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (12/5/2020) pagi.
Jenazah sudah disemayamkan di Gereja Katolik Katedral Medan dan akan diadakan Misa Requiem melalui live streaming.
Misa Requiem tersebut akan digelar pada pukul 18.00 WIB yang dipimpin langsung oleh Vikaris Episkopal Medan, Pastor Benni Ola Tage.
Jumlah umat yang hadir sangat terbatas dan harus mengindahkan protokol kesehatan Covid 19 dengan adanya physical distancing dan social distancing.
"Kita tetap indahkan peraturan pemerintah dengan memberlakukan physical dan social distancing selama misa diadakan, dan bahkan besok pada saat pengantaran jenazah," ujar Vikaris Parokial Katedral Medan, Pastor Marihot Simanjuntak.
Di dalam gereja, tampak sejumlah umat sedang berdoa di samping peti jenazah Pastor Frietz Tambunan.
"Misa Requiem akan dilangsungkan melalui live streaming agar umat bisa menyaksikan dari manapun mereka berada," tambahnya.
Live streaming tersebut disajikan oleh pihak Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Medan.
Perwakilan dari keluarga, Josh Michael Tambunan mengatakan, Pastor Frietz Tambunan terkena serangan stroke.
Ia meninggal setelah kondisi kesehatannya menurun.
"Sudah sekitar dua minggu dirawat di rumah sakit, tadi kondisinya semakin menurun dan meninggal sekitar pukul 9 pagi," ungkap Josh Michael Tambunan.
Penziarah yang merupakan rekan, dosen dan mahasiswa UNIKA tampak memenuhi bagian luar ruangan jenazah.
"Untuk pemakaman masih dirundingkan akan dimakamkan di mana, ini rencana mau disemayamkan di Gereja Katedral," kata Josh.
Ia berharap roh Bapa Tua nya dapat diterima di sisi terbaik Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan dapat diberi kesabaran.