Ramadhan 2020

Obati Rindu Ramadan di Medan, Adin Lubis Hias Rumah dengan Pernak-pernik Ramadan di Belgia

BULAN RAMADAN selalu ditunggu umat muslim untuk momen berkumpul bersama keluarga.

Editor: Juang Naibaho
HO
Wanita asal Medan, Adin berbuka puasa bersama suami di Belgia 

BULAN RAMADAN selalu ditunggu umat muslim untuk momen berkumpul bersama keluarga.

Namun sejak tahun 2017, Adin Lubis harus rela jauh dari Medan, kota kelahirannya untuk mengikuti sang suami berdomisili di Antwerpen, Belgia.

Adin Lubis sudah menjalani aktivitas Ramadan memasuki tahun ketiga di negeri orang lantaran suaminya, Michael Ruppert yang berdarah Belanda ini bekerja di Belgia.

Adin menuturkan bahwa awal menjalani bulan Ramadan di Negeri Coklat pada 2017 lalu, ia memerlukan adaptasi lantaran memiliki perbedan waktu dan kultur yang jauh berbeda ketika berada di Indonesia.

"Sebelumnya kami tinggal di Belanda karena suami saya memang orang Belanda. Jadi, sekarang sudah Ramadan ketiga kami di Belgia.

Awalnya perlu beradaptasi dengan durasi puasa yang cukup lama, yaitu sekitar 18 jam lebih dikala musim panas.

Saat musim panas, cuaca di sini panasnya berbeda dengan di Indonesia karena tidak lembab, jadi saya perlu menyesuaikan bahkan hingga sekarang," ungkap Adin, Jumat (1/5/2020).

Berbeda di tahun sebelumnya, Adin menuturkan bahwa tahun ini ia dan sang suami menjalani puasa dengan durasi 17 jam.

"Bulan Ramadan di Belgia tahun ini, kita melewati Subuh pukul 4.16 dan Maghrib pada pukul 20.54.

Tapi setiap hari ada perubahan waktu salat, sehingga durasi puasanya akan semakin panjang dari hari ke hari.

Sehingga, untuk salat berjamaah di masjid pun cukup sulit karena jarak masjid yang tidak dekat dari rumah, atau masjid yang tidak punya ruangan solat untuk perempuan, dan juga kesulitan menyesuaikan waktunya," ujar Adin.

Berbeda dengan Ramadan di Indonesia yang kental dengan ornamen khas Ramadan, Adin menuturkan bahwa di Belgia tidak ada ornamen Ramadan di ruang publik.

Namun, Adin menceritakan bahwa muslim di sana rutin menghias rumah masing-masing dengan ornamen Ramadan.

"Para muslim di sini biasanya menghias rumah masing-masing dengan dekorasi Ramadan, seperti dengan tulisan “Ramadan Mubarak” dan ornament berukirkan bulan sabit.

Saya pun di rumah selalu membuat nuansa yang spesial pada saat Ramadan dan Idul Fitri," tuturnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved