News Video
Edy Rahmayadi Dilema Pikirkan Ganti Rugi Masalah Virus Flu Babi
Pemerintah masih memikirkan bagaimana biaya ganti rugi kepada peternak atau perusahaan, jika nantinya seluruh babi harus dimusnahkan.
Penulis: Satia | Editor: M.Andimaz Kahfi
Edy Rahmayadi Dilema Pikirkan Ganti Rugi Masalah Virus Flu Babi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara masih dilema untuk mengatasi masalah wabah virus African Swine dan Fever (ASF) atau flu babi Afrika yang menyerang ribuan hewan ternak babi.
Pemerintah masih memikirkan bagaimana biaya ganti rugi kepada peternak atau perusahaan, jika nantinya seluruh babi harus dimusnahkan.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku sulit menyatakan bahwa virus ini sudah masuk kategori bencana.
Karena mereka harus memusnahkan seluruh babi.
Pastinya, untuk memusnahkan seluruh hewan ternak ini membutuhkan anggaran yang besar.
"Ada dilema di situ, kalau saya iyakan ini bilang bencana," kata Edy, Senin (6//1/2020) sore.
"Semua babi ini harus dimusnahkan. Kasih saya waktu satu bulan," sambungnya.
Ia mengatakan, saat ini jumlah secara keseluruhan babi mati terserang virus ini mencapai 42 ribu lebih.
Menurutnya, pemerintah Sumut belum mampu menerapkan sistem seperti di negara China.
Di mana, memusnahkan seluruh hewan ternak ini, agar virus tidak tersebar luas.
"China butuh 20 tahun berikutnya tidak boleh memelihara babi sampai dinyatakan tempat steril. Mampukan itu dilakukan, saya masih mencari peluang lain," kata dia.
Saat ini, kata dia tim antisipasi penyebaran virus sudah diperketat.
Posko-posko terus mengawasi keluar masuknya kendaraan yang membawa hewan ternak ini.
Tim ini akan bekerja untuk mengawasi babi-babi agar tidak keluar dan masuk begitu saja di Sumut.