Alamak

Petaka Kebiasaan Makan Makanan Manis, Gadis Cilik 5 Tahun Alami Kerusakan Wajah dan Nyaris Meninggal

Petaka Kebiasaan Makan Makanan Manis, Gadis Cilik 5 Tahun Alami Kerusakan Wajah dan Nyaris Meninggal

Facebook
Berawal dari kebiasaan makan manis, bocah 5 tahun alami infeksi jaringan wajah dan hampir meninggal. #Petaka Kebiasaan Makan Makanan Manis, Gadis Cilik 5 Tahun Alami Kerusakan Wajah dan Nyaris Meninggal 

Petaka Kebiasaan Makan Makanan Manis, Gadis Cilik 5 Tahun Alami Kerusakan Wajah dan Nyaris Meninggal

“Aku mencabut akar yang membusuk, karena ada infeksi di sana. Aku tidak ingin terjadi hal serupa, karena itu fatal,” ucapnya.

TRIBUN-MEDAN.com - Menjaga kesehatan mulut, adalah hal yang sangat penting, tak peduli berapapun usiamu.

Apalagi untuk anak kecil yang sangat menyukai makanan manis, sangat penting untuk menginformasikan pentingnya merawat gigi mereka.

Orangtua harus lebih keras, dan memastikan mereka tidak makan makanan manis berlebih, yang buat gigi rusak.

Baru-baru ini, seorang dokter gigi bernama Azila Mohd Kasim membagikan pengalamannya saat merawat gadis usia 5 tahun.

Anak itu memiliki banyak lubang di gigi karena kurang merawat gigi, dan terlalu banyak makan manis, hingga tertular infeksi yang mengancam kesehatannya.

Dokter Azila mengatakan pertemuan dia dan pasien kecil berawal dari pertemuannya dengan ibu pasien di sebuah parkiran mobil.

Ibu anak itu mendekatinya, dan meminta dirinya untuk merawat putrinya.

Azila kaget ketika dia melihat gadis kecil itu dan segera membawanya ke klinik.

Wajah bocah 5 tahun itu bengkak karena giginya, dan Dr Azila adalah dokter gigi ketiga yang dikunjungi ibu itu.

Sang ibu mengatakan bahwa tiga hari yang lalu, gadis kecilnya sakit gigi dan membawanya ke dokter gigi pertama.

Dokter gigi pertama menjelaskan bahwa salah satu gigi gadis itu memiliki lubang yang besar, hingga mengenai sarafnya.

Anak itu perlu menjalani pulpotomi, atau membuang bagian yang busuk untuk menghilangkan infeksi, tetapi dokter gigi mengatakan dia tidak melakukan prosedur ini pada anak-anak dan meresepkan antibiotik dan obat penghilang rasa sakit.

Sang ibu membawa putrinya ke dokter gigi lain pada hari berikutnya untuk menjalani pulpotomi, tetapi sekali lagi, dia tidak mau melakukan hal itu melakukannya untuknya tetapi malah meresepkan antibiotik lain, Metronidazole.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved