Gempa Bumi

Gempa 7,7 SR di Sulteng, Mal Tertua di Palu dan Batching Plant Roboh hingga Bandara Ditutup

Gempa bumi berkekuatan 7,7 pada Skala Richter, 27 kilometer TimurLaut Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) pukul 17:02:44 WIB.

Editor: AbdiTumanggor
Kolase
Akibat gempa di Sulteng, bagunan mal roboh. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Telah terjadi gempa bumi berkekuatan 7,7 pada Skala Richter, 27 kilometer  TimurLaut Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) pukul 17:02:44 WIB.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini berpotensi tsunami

Gempa berkedalaman 10 kilometer, berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT atau 27 kilometer Timur Laut Donggala-Sulawesi Tengah. 

Di daerah yang sama muncul lagi gempa berkekuatan 6,1 SR, di darat dengan ke dalaman 58 KM/Timur Laut Donggala, Sulawesi Selatan.

Namun, peringatan tsunami ini telah dicabut BMKG pada pukul 17.36 WIB.

Mengejutkan, dalam update terbaru, akibat gempa tersebut dipastikan disertai tsunami.

Melansir siaran Kompas Tv, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono memastikan bahwa tsunami terjadi cukup tinggi.

"Kami belum data konkret, tapi ketinggian antara 1,5 meter sampai 2 meter," kata Rahmat, dalam wawancara kepada Kompas TV, Jumat malam.

Menurut BMKG, tsunami terjadi di Palu, Donggala, dan Mamuju.

Baca: Gempa di Donggala, Satu Orang Meninggal Dunia dan 10 Luka-luka, Penjelasan BNPB soal Potensi Tsunami

Hingga saat ini BMKG masih mendata mengenai kerugian atau korban akibat gempa besar ini.

 

Informasi terakhiri yang didapat Tribun, pasca gempa kondisi Kota Palu, Sulawesi Tengah, sejumlah bangunan tua di sepanjang jalan Trans Sulawesi atau di Jalan RE Martadinata, Palu Selatan dikabarkan roboh.

Bahkan Mal Tatura di Jalan Emmy Saelan, Lau Selatan, Kota Palu juga dikabarkan roboh.

"Betul Mal Tatura roboh, Hotel Asiyra dan batching Plant di seberang Water Front Citra Land Palu juga roboh, saya update terus infonya," kata Oetomo Tjandra, pengusaha pemilik Batching Plant di sekitar Teluk Palu, kepada Tribun, pada pukul 18.45 wita.

Oetomo Tjandra yang saat ini mengaku masih di Surabaya, mendapat laporan dari karyawan san stafnya dari Palu pada pukul 18.30 wita

Belum ada laporan resmi apakah ada korban jiwa yang tertimpa reruntuhan mal saat gempa 7,7 SR ini.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved