Gempa Bumi

Gempa Guncang Lombok dan Bali Lagi, Inilah 5 Kondisi Terkini Dampak Bencana

Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Lombok dan sekitar Bali, Jumat (31/8/2018) pukul 10.37 WITA.

Editor: Salomo Tarigan
dok/USGS
Gempa Bumi di wilayah Lombok dan Bali 

Untuk sarana pendidikan yang rusak sebanyak 635 unit, terdiri atas PAUD (73 unit), SD (294 unit), SMP (93 unit), SMA dan SMK (44 unit), madrasah (104 unit), pesantren (23 unit), dan perguruan tinggi (4 unit).

Sebanyak 99 sarana kesehatan rusak, antara lain rumah sakit (3 unit), puskesmas (30 unit) pustu (64 unit) dan posyandu (2 unit).

Tempat ibadah yang rusak terdapat 789 unit, terdiri atas masjid (349 unit), mushola/langgar (333 unit), gereja (27 unit), vihara (28 unit) pura/pelinggih (52 unit).

Gedung pemerintahan dan swasta yang rusak terdapat 147 unit. Untuk sektor perekonomian dan perdagangan yang terdampak terdapat 1.941 unit terdiri atas kios/toko (1.836 unit), hotel/penginapan (92 unit), pasar tradisional (13 unit).

 2. Belum ada instruksi pulang ke rumah masing-masing 

 

 Belajar dari pengalaman, Pemerintah Kota Mataram tidak ingin tergesa-gesa menginstruksikan para pengungsi untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Kami tidak akan mengeluarkan instruksi kembali ke rumah bagi para pengungsi seperti sebelum adanya gempa susulan. Biarkan alam yang membawa pengungsi pulang ke rumah masing-masing," kata Wakil Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, dilansir dari Antara, Selasa (28/8/2018).

Mohan mengatakan, dari hasil pengamatan terakhir, para pengungsi beberapa masih bertahan di pengungsian. Hal itu karena lokasi tersebut dianggap lebih aman daripada di rumah mereka.

Baca: Viral Video Munir Menarik Nama Prabowo hingga Wiranto di Kasus Orang Hilang dan Kejahatan HAM

 3. Ada 17.400 rumah rusak

Warga memeriksa rumah mereka yang roboh di desa Sembalun, pulau Lombok pada 20 Agustus 2018 setelah serangkaian gempa bumi dicatat oleh seismolog sepanjang 19 Agustus. Menurut laporan pihak berwenang pada Senin (20/8/2018), setidaknya 10 orang tewas setelah serangkaian gempa kuat mengguncang pulau Lombok. Ini merupakan gempa baru yang berbeda dari gempa berkekuatan M 7,0 pada Minggu (5/8/2018) yang telah menewaskan ratusan nyawa dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Warga memeriksa rumah mereka yang roboh di desa Sembalun, pulau Lombok pada 20 Agustus 2018 setelah serangkaian gempa bumi dicatat oleh seismolog sepanjang 19 Agustus. Menurut laporan pihak berwenang pada Senin (20/8/2018), setidaknya 10 orang tewas setelah serangkaian gempa kuat mengguncang pulau Lombok. Ini merupakan gempa baru yang berbeda dari gempa berkekuatan M 7,0 pada Minggu (5/8/2018) yang telah menewaskan ratusan nyawa dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), WIllem Rampangilei, mengatakan, jumlah sementara rumah yang rusak 17.400 unit.

Pendataan tersebut akan berkaitan dengan nominal bantuan yang akan diterima korban gempa. Rinciannya adalah rumah dengan kategori rusak berat mendapat Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta.

Baca: Tantri KOTAK Sumbang 1 Medali Emas untuk Indonesia, Komentar Warganet Menohok Geli

4. Kekurangan air bersih

 Sekretaris Desa Senaru Muhammad Edy mengatakan warga di desanya membutuhkan bantuan pipa ukuran 6 inci karena sampai saat ini, perpipaan air masih terputus. Mereka mengeluhkan, pemerintah seolah tidak ada tanggapan.

Tidak hanya itu, Edy juga sering mendatangi langsung dan melihat kondisi warganya sejak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 pada 29 Juli 2018. Bahkan, dirinya juga menyebarkan video terkait keluhan warganya tentang krisis air bersih.

 5. Warga diajak tingkatkan kebersamaan 

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi saat menjadi Khotib dalam sholat Idul Adha di Kabupaten Lombok Utara
Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi saat menjadi Khotib dalam sholat Idul Adha di Kabupaten Lombok Utara(KOMPAS.com/ Dok. Humas Pemprov NTB)
Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved