Breaking News
Ibu Rosalia Boru Siahaan Histeris Lihat Jenazah Putrinya, Umpat Pelaku Biadab
Pantauan Tribun Medan di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Medan, suara tangis terdengar di lokasi.
Laporan wartawan Tribun Medan / M Fadli
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Tangis pilu keluarga korban pembunuhan Rosalia Cici Maretini br Siahaan (21) di depan RS Bhayangkara Medan, Kamis (31/5/2018).
Sekitar pukul 13.00 WIB, Lin ditemukan tewas bersimbah darah di kamar mandi Gereja Sidang Roh kudus Indonesia (GSRI) di Dusun XII, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Roslina diduga dibunuh
"Oii Boru ku, bangun nak, bangun," ujar ibu korban, Renta Boru Nasution.
Pantauan Tribun Medan di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Medan, suara tangis terdengar di lokasi.
Tepat pukul 18.12 WIB, jenazah korban dibawa menuju ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulans berwarna putih.
Baca: Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Gereja, Rosalia Cici Maretini Pamit ke Ibu Hendak Jumpa Pendeta
Terlihat jenazah Roslina mengalami luka lembam pada bagian pipi kanan, pelipis kanan luka, diduga bekas pukulan.
Melihat kondisi jenazah Roslina, sang ibu tak kuasa menahan tangisnya.
"Yang ku butuhkan hanya satu, dapat biadap itu," ujar ibunda Roslina yang berambut sebahu ini.
Ibunda Roslina pun menjerit, tak kuasa melihat kondisi anaknya usai keluar dari kamar jenazah.
Dirinya ditarik oleh anak lelakinya.
"Ayok Mak, ayo," ucapnya, sembari memapah ibunda naik ke mobil ambulans.
Adik korban, yakni Nurcahaya Siahaan tidak henti-hentinya menjerit.
"Besok kita mau berenang, udah janjinya kita, sakit kali hati ku ini. Kenapa tidak aku yang mati, kenapa yang kau yang mati. Bodoh kali aku ini, masih banyak salah ku sama mu Lin, semua kau kasih sama ku," ucap adik korban sembari menangis di depan kamar jenazah.
"Tadi malam kau pergi, kau tanya aku di mana, kau bilang gak baik anak gadis keluar malam-malam. Kalau malam, sering aku maki, kenapa gak aku yang mati, aku orang merugikan Lin, biasa kau curhat sama aku, ini kenapa," ujar wanita berambut panjang," tambahnya.
Tidak berapa lama, dirinya disuruh pergi oleh abangnya untuk membeli peralatan perlengkapan jenazah.
(cr3/tribun-medan.com)