Penculikan Anak
Mencari Anak Kandungnya, Pria Ini Tewas Diamuk Massa yang Termakan Berita Hoax Penculikan
Beredarnya informasi palsu atau berita bohong satu di antara dampak negatif kemajuan teknologi informasi tersebut.
Ia ke sana hendak mengunjungi cucunya.
Dalam perjalanan, korban tidak tahu persis rumah anaknya tersebut sehingga menimbulkan kecurigaan masyarakat setempat karena gerak-geriknya aneh.
Masyarakat setempat yang telah dikompori isu penculikan anak, tanpa konfirmasi lagi, langsung bertindak anarkis dan membabi buta.
Kapolda Kalbar meminta masyarakat tak mudah percaya berita bohong, tidak sesuai fakta dan tanpa dasar yang disebarkan di media sosial.
"Hukum harus ditegakkan, kita akan memproses siapa pun yang bertindak melawan hukum," Kapolda Kalbar menegaskan.
Beredarnya berita bohong sudah sangat meresahkan kehidupan bermasyarakat.
Menurut Musyafak, berita bohong sudah menjadi penyakit yang menulari masyarakat.
"Hoax saat ini termasuk salah satu penyakit sosial masyarakat, selain penyakit sosial masyarakat yang sudah ada yaitu judi, minuman keras, narkoba, tawuran, kejahatan kriminal, sex bebas," ujar Musyafak.
Begitu meresahkannya informasi bohong karena mengandung unsur kebencian, permusuhan, berita bohong yang semuanya itu berpotensi memecah belah keutuhan NKRI.
Kepolisian akan tegas menindak para pelaku pembuat atau penyebar berita bohong karena dapat menular dan meresahkan masyarakat.
Dikatakan Musyafak, warga mesti kritis menyikapi informasi bohong. Ia meminta setiap orang memiliki kebiasaan menganalisis berita dan mengkroscek kebenaran berita tersebut.
(Tribun Pontianak/Tito Ramadhani)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/korban-penculikan-anak_20170322_112528.jpg)