Keracunan Makanan

10 Saksi Diperiksa Terkait Keracunan Ratusan Siswa

"Ke 10 orang saksi yang kami periksa ini terdiri dari juru masak dan pramusaji. Kami masih memintai keterangan mereka,"

Tribun-Medan.com/ Nikson Sihombing
Keracunan Makanan di SMK Binaan Pemprov Sumut 

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Keracunan ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Binaan Provinsi Sumatera Utara kini diambil-alih penangananya oleh Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan. 

Dalam kasus ini, sudah 10 orang saksi diperiksa.

Baca: Sidang Kasus Guru Tewas Dikeroyok, Bagaimana Mau Bijaksana Hakimnya Tidur dari Awal Sidang

Beredar postingan foto hakim Pengadilan Negeri Kelas I Banudng tertidur tengah menjalani persidangan Almarhum Tatang Wiganda, guru SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) yang tewas dikeroyok tiga pemuda. Postingan foto seorang hakim anggota yang tengah tertidur itu diunggah akun Dikdik Zafar Sidik Sidik di facebook dan beredar di jejaring WA. (Facebook)
Beredar postingan foto hakim Pengadilan Negeri Kelas I Banudng tertidur tengah menjalani persidangan Almarhum Tatang Wiganda, guru SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) yang tewas dikeroyok tiga pemuda. Postingan foto seorang hakim anggota yang tengah tertidur itu diunggah akun Dikdik Zafar Sidik Sidik di facebook dan beredar di jejaring WA. (Facebook) (Facebook)

"Ke 10 orang saksi yang kami periksa ini terdiri dari juru masak dan pramusaji. Kami masih memintai keterangan mereka," kata Kanit Tipiter Satreskrim Polrestabes Medan, Iptu Ucox Nugraha Rambe, Kamis (9/2/2017).

Ucox mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel makanan dan menyerahkan sampel tersebut ke Laboratorium Cabang Medan.

Baca: Belum Ada Kejelasan dari mana Sumber Biaya Perawatan Siswa yang Keracunan

Baca: Orangtua Siswa Panik saat Tahu Anaknya Keracunan

Namun, pihak Labfor mengarahkannya ke Labfor swasta.

"Sekarang ini saya di kawasan Jalan Pancing untuk menemui tim labfornya. Kami akan cek makanan yang dikonsumsi para siswa itu," terang Ucox.

Sebelumnya, sebanyak 41 siswa yang dirawat di Rumah Sakit Sufina Azis masih menjalani perawatan dengan pemberian infus. Sayangnya, pihak sekolah lebih memilih bungkam atas insiden ini.

Tribun sempat kembali menyambangi sekolah untuk menemui kepala sekolah. Namun, sekuriti bernama Ade menyebut kepala sekolah sedang keluar.

(ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved