Kunjungan Jokowi ke Sumut
GRAKK Kecewa Jokowi Tak Lewat Jalur Darat Ke Batubara
Koordinator aksi Aliansi Gerakan Rakyat Anti Korupsi & Kriminalisasi (GRAKK), Roy Sitanggang mengaku kecewa
Laporan Wartawan Tribun Medan / Feriansyah Nasution
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Koordinator aksi Aliansi Gerakan Rakyat Anti Korupsi & Kriminalisasi (GRAKK), Roy Sitanggang mengaku kecewa dengan sikap Presiden Joko Widodo yang lebih memilih jalur udara ketimbang jalur darat, menuju Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara.
Lebih memilih naik helikopter, menurut Roy, menunjukkan Presiden Jokowi tidak mau lagi dekat kepada rakyat. Serta, tidak peduli dengan aspirasi masyarakat.
"Itulah sifat Bapak Presiden yang tidak mau lagi dekat sama rakyat. Ditambah lagi masalah kriminalisasi KPK, beliau tidak mau peduli. Padahal aksi kita kan tidak bikin kerusuhan, hanya menyampaikan aspirasi sama bapak itu (Jokowi). Atau bapak itu sendiri yang memang merasa ketakutan?, atau ada intervensi dari partai bapak itu, sehingga tidak mau jalan darat?," kata Roy bertanya-tanya saat diwawancarai Tribun, Selasa (27/1/2015).
Roy mengaku, meski massa dari GRAKK tidak turun sesuai yang diestimasikan, pihaknya sempat melebur ikut serta unjukrasa dengan beberapa elemen, di Jalan Putri Hijau Medan, depan TVRI Sumut.
"Kita hanya ingin kriminalisasi terhadap KPK segera dihapus," tukasnya.
Ia merasa rencana aksi GRAKK diintimidasi oleh oknum-oknum tertentu. "Ada yang tidak terima kita menyampaikan aspirasi ke Kodam. Beberapa oknum intel menelpon, mengatakan mereka tidak peduli aksi kami (GRAKK) mau dukung KPK atau dukung siapapun. Mereka bilang tugas mereka hanya mengamankan aksi saja. Ini kan sudah jadi pertanyaan, ada apa?. Karena kita lebih memikirkan keselamatan kawan-kawan, maka aksi GRAKK direncanakan mundur," ujarnya.
(fer/tribun-medan.com)