Kenaikan BBM
Harga Bensin Eceran di Ungaran Merangkak Naik
Menjelang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) April mendatang, para penjual BBM jenis premium eceran
Menurut Muhammad Iskak (52), salah seorang penjual bensin eceran di Desa Leyangan, Ungaran Timur, waktunya habis untuk pulang pergi ke SPBU lantaran pihak SPBU hanya membatasi tiap pembelian maksimal lima liter. "Saya sebetulnya males. Cuma kasihan sama orang desa jauh kalau harus ke pom bensin,'' katanya.
Tidak semua pengecer seberuntung Iskak. Siti (33), warga dusun Jetis Ungaran Timur hari ini bahkan tak berhasil mendapatkan bensin seliterpun, meski ia mengaku mengantongi surat resmi sebagai penjual bensin eceran dari Dinas Perindustrian setempat. "Saya bingung dengan pihak SPBU. Kadang dapat, kadang tidak. Capek bolak-balik ke SPBU," keluhnya.
Imbas pembatasan pembelian BBM tak hanya dirasakan para penjual bensin eceran. Para pengusaha jasa sewa genset juga mengeluhkan sulitnya membeli BBM jenis solar. "Ini cuma dapat sepuluh liter, padahal saya butuhnya duapuluh liter. Kami yang punya usaha sewa genset ini jadi repot, apalagi kami tak punya surat resmi seperti pengecer," kata Ruslan (57), usai membeli solar di SPBU Asmara, Ungaran, Sabtu (17/3/2012).
Sementara itu ketika dikonfirnmasi mengenai aturan pembatasan pembelian BBM menggunakan jeriken, pihak manajemen SPBU Asmara enggan memberikan komentar. Dari pantauan Kompas.com di sejumlah SPBU di sepanjang jalur Semarang-Solo yang ada di wilayah Kabupaten Semarang hingga Sabtu (17/3/2012) ketersediaan BBM untuk semua jenis tidak mengalami masalah dan tidak tampak ada antrean yang berarti. (*)