Citizen Reporter
Hati-Hati Kucurkan Kredit Ke Pabrik Karet
Akhir-akhir ini, ada sekitar tiga perusahaan pabrik karet di Sumatera Utara mengajukan kredit ke Bank Mandiri.
Sebelum memasuki tahap pencairan kredit, Tim Verifikasi dari Bank Mandiri pun turun meninjau lokasi/keberadaan pabrik karet yang menjadi agunan.
Anehnya, menurut keterangan karyawan perusahaan yang ditinjau Tim Verifikasi dari Bank Mandiri, mereka diminta menimbun bahan baku Bokar hingga lima meter di depan gudang sedangkan di bagian dalam sama sekali kosong.
"Dengan ditimbun seperti itu, seolah-olah bahan baku pabrik banyak tersedia, padahal pabrik sudah beberapa bulan terakhir ini tidak lagi beroperasi seperti biasa karena ketiadaan bahan baku," sebut seorang karyawan kepada penulis.
Ketika mendapat informasi perusahaan akan dapat kucuran kredit dari Bank Mandiri, sebutnya, kami jadi heran karena selama ini perusahaan cukup besar meraup keuntungan. Sementara keuntungan perusahaan hanya sedikit untuk pengembangan perusahaan.
Karyawan itu pun mengingatkan agar pihak managemen Bank Mandiri lebih berhati-hati mengucurkan kredit ke perusahaan karet tersebut. Sebab ada dugaan, permohonan kredit yang diajukan bukan untuk pengembangan perusahaan/pabrik karet tetapi dipergunakan untuk keperluan lain yang tidak produktif.
Apabila kreditnya macet dan pabrik karet yang jadi agunan, nilainya akan anjlok karena pabrik sudah tidak produktif lagi.(*)