Citizen Reporter
Daging Kurban Kena Biaya Rp 700 Juta
Sejumlah pengusaha Turki yang tergabung dalam Yayasan MEC Foundation membagikan kurban 62 ton daging domba beku.
Ali Setin dari Yayasan MEC mengatakan, sebanyak 62 ton ini kemudian didistribusikan untuk kaum muslim yang di di Jogjakarta sebanyak 57 ton dan sisanya atau 5 ton dibagikan untuk 1.500 kaum muslim di Medan dan Deliserdang. Bantuan memang lebih difokuskan untuk warga Jogjakarta karena di kota itu ada yayasan/lembaga yang beranggotakan orang-orang Turki.
Volume daging yang diterima masing-masing pemegang kupon kurang lebih 3 kilogram, sedangkan 500 kilogram lainnya diperuntukkan bagi Badan Amil (panitia penyelenggara).
Distribusi ini mengalami hambatan berarti yang dikeluhkan pihak Yayasan.
Ali mengatakan, sesampai di Tanjungpriok, pihak Yayasan harus mengeluarkan biaya administrasi hingga Rp 700 juta. Proses perizinan ini sendiri memakan waktu hingga dua minggu lamanya dan surat izin distribusi daging ini menghimpun tandatangan dari 121 orang pejabat berwenang. Biaya yang harus dikeluarkan ini, termasuk untuk distribusi ke Medan (Sumatera) karena dianggap sebagai distribusi barang antarpulau.
Akibat sulitnya proses perizinan ini, pada tahun depan Yayasan MEC berencana melakukan pemotongan hewan qurban langsung ke daerah yang disasar di Indonesia.
MEC merupakan singkatan dari nama seorang profesor yakni Muhammad Esad Cosan yang mengembangkan bisnis di Turki dan Australia. Saat ini juga sedang berencana menanamkan investasinya di Indonesia.
Selain Indonesia, sebuah negara di Afrika yang mayoritas penduduknya muslim juga menjadi sasaran bantuan Yayasan MEC. Bantuan ini semata-mata untuk membangun solidaritas kaum muslimin dunia.
Di Medan, distribusi daging kurban bertempat di Universitas Amir Hamzah, Jl Willem Iskandar, Medan, Rabu (21/12). Sejak pagi, kurang lebih mulai pukul 10.00 WIB, warga sudah ramai berdatangan. Ada yang mengendarai sepeda motor, banyak juga yang rombongan naik angkutan umum. Namun, kontainer yang membawa daging kurban tiba kurang lebih pukul 12.30 WIB.
Anik, seorang warga Jl Panglima Denai yang menerima kupon daging kurban sempat kecewa ketika harus menunggu beberapa jam. Ia sempat pulang dan datang kembali setelah mendapat informasi daging kurban telah tiba.(ew)