citizen reporter
Konferensi Sosial ASEAN
SUDAH tiga hari ini saya mengikuti Konferensi Internasional Ilmu Kesejahteraan Sosial Wilayah ASEAN di Jakarta dan Bandung
Menteri Sosial Salim Assegaf secara resmi membuka acara ini. Suasananya sangat meriah dan hangat, sebab semua dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial, para peneliti lembaga-lembaga sosial, dan tentunya pihak-pihak yang berhubungan dengan Kesejahteraan Sosial hadir.
Lebih istimewa lagi, yang hadir itu bukan cuma dari Indonesia tapi hampir seluruh penggiat kesejahteraan dari negara-negara ASEAN.
Topik bahasan dalam konferensi antar bangsa ini adalah soal penguatan kebijakan pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam bidang kesejahteraan sosial.
Konferensi ini diharapkan akan melahirkan kebijakan baru. Keputusan ini dirumuskan karena peserta menganggap masalah sosial dari hari ke hari semakin banyak dan kompleks.
Adapun yang menjadi pembicara dalam konferensi ini adalah Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Uniiversitas Indonesia Prof Bambang, dan Prof Jim Ife.
Prof Bambang memberikan materi tentang kebijakan pemerintah perlu diperkuat untuk peningkatan kesejahteran sosial. Sedangkan Prof Jim Ife menyampaikan kajian masalah kemiskinan.
Selain pembicara dari UI dan Australia, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara yakni Prof Taufan Damanik, juga membawakan materi kesejahteraan anak. Tapi dalam sesi Taufan Damanik saya tak bisa ikut karena ada materi lain yang harus saya ikuti.
Sejauh ini, konferensi berlangsung sangat padat, memikat dan hidup. Sebab setiap peserta selalu ingin tampil menyampaikan masalah-malasah di daerah masing-masing.(*)