citizen reporter
Kawal Takeover Inalum
Saat ini proses pengambilalihan saham 58,8 persen PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) milik konsorsium Jepang
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Saat ini proses pengambilalihan saham 58,8 persen PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) milik konsorsium Jepang, masih dalam tahap audit oleh tim yang dipimpin Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Audit yang dilakukan tim Menperin tersebut menyangkut tiga aspek. Yakni audit finansial, audit peralatan, dan audit manajemen.
Audit ini sangat penting sebelum nantinya 100 persen saham PT Inalum diambil alih oleh Pemerintah RI. Misalnya audit peralatan, untuk mengetahui kondisi peralatan di Inalum sebelum diambil alih. Jangan sampai dibilang masih bagus tapi ternyata peralatan sudah rongsokan.
Kemudia audit finansial akan sangat menentukan berapa dana yang harus dibayar sebagai kewajiban pemerintah RI untuk mengambil alih PT Inalum.
Sedangkan teknis keterlibatan 10 kabupaten/kota untuk memiliki saham PT Inalum, akan dibicarakan setelah audit selesai. Termasuk keterlibatan Pemerintah Provinsi Sumut dan kabupaten/kota sekitar Danau Toba dan Asahan.
Sebagai anggota Komisi II DPD yang membidangi perindustrian, saya mengaku terus hingga menjalin komunikasi dengan tim yang dipimpin MS Hidayat dan mengawal proses takeover PT Inalum.
Saya baru bertemu MS Hidayat saat berkunjung ke Medan dan Sei Mangke, Simalungu, belum lama ini. Pertemuan itu juga dihadiri Gubernur Sumut dan para pengusaha Sumut. Saat itu, MS Hidayat berjanji akan menindaklanjuti apsirasi Sumut.
Saya dan DPD RI asal sumut akan terus memperjuangkan agar kepentingan daerah Sumut agar diperhatikan dan diwujudkan dalam peraturan-peraturan sah di Indonesia.
Selain itu, saya juga selalu berkomunikasi dengan Badan Otorita Asahan dan pimpinan Inalum untuk terus mengetahui perkembangan yang terjadi sebelum takeover benar-benar terjadi pada 2013 nanti. (rif)