stadion teladan
AFC Verifikasi Stadion Teladan
Lima utusan Asian Football Confederation (AFC) melakukan inspeksi ke Stadion Teladan Medan kemarin sebagai stadion perdana
Penulis: Randy P.F Hutagaol |
TRIBUN-MEDAN.com MEDAN - Lima utusan Asian Football Confederation (AFC) melakukan inspeksi ke Stadion Teladan Medan kemarin sebagai stadion perdana dari stadion milik 24 klub yang diwacanakan akan mengikuti kompetisi level teratas di Indonesia pertengahan Oktober mendatang.
Kedatangan Ausher Nikimbaon, Benyamin Tan, Shahin Rahmani, Avintee dan Mahajan beserta perwakilan PSSI Farid Mubarok melakukan pengecekan stadion menyimpulkan bahwa stadion kebanggaan masyarakat Medan itu layak untuk menggelar kompetisi lokal, namun tidak layak untuk menggelar even sepakbola internasional.
"Untuk liga, stadion tidak ada masalah. Tapi untuk kompetisi AFC belum. Mereka (pengelola stadion) harus memmperbaiki segera," ujar Benyamin Tan si sela-sela inspeksi kemarin.
Untuk itu, AFC meminta, hasil renovasi stadion harus telah dikirimkan kepada pihaknya paling lambat tanggal 13 Oktober mendatang agar bisa ditindaklanjuti dan bukti pembenahan tersebut dikirim lewat foto.
"Klub punya waktu dua minggu untuk melengkapi fasilitas yang kurang. Paling lambat tanggal 13 Oktober, kami meminta foto hasil penambahan dikirimkan kepada kami," ujar Ausher Nikimbaon.
Ada beberapa hal yang menurut penilaian AFC masih menjadi poin minus Stadion Teladan, seperti ketiadaan ruangan pengawas pertandingan yang harus dipisah dengan ruangan wasit.
Secara keseluruhan, ada hal positif yang dinilai AFC dari stadion berdiri tahun 1953 tersebut, yakni aliran keluar masuk penonton dan pihak lain ke dalam stadion yang bisa ditata, namun tetap kekurangan yang ada harus dibenahi dengan seksama seperti pintu masuk awak media peliput yang berbeda dengan pintu utama, ruang keamanan, ruang kontrol awak penyiaran pehelatan langsung, tangga ke tribun VVIP yang harus dipisah dengan tempat duduk tribun VIP, sumber pencahayaan untuk reporter televisi.
Selain itu, pintu masuk fotografer ke lapangan harus berbeda dengan pintu masuk pemain dan area mix zone. Shahin, Benyamin dan Ausher juga sempat menyarankan tempat untuk fasilitas ruang tes doping yang lengkap dengan tambahan TV, Sofa, brankas untuk kenyamanan.
Namun anehnya, perwakilan AFC tersebut hanya mengecek kelayakan fasilitas di tiap-tiap ruangan, tetapi tidak melakukan verifikasi kelayakan lapangan. (raf/tribun-medan.com)