Sumut Terkini
Grant Trask Membuktikan Keterbatasan Fisik Bukan Penghalang Menjadi Pebalap F1H2O Powerboat
Keterbatasan fisik tak jadi penghalang untuk meraih prestasi diajang F1H2O. Seperti Grant Trask pebalap dari CTIC Team .
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Keterbatasan fisik tak jadi penghalang untuk meraih prestasi diajang F1H2O. Seperti Grant Trask pebalap dari CTIC Team yang merupakan penyandang tunadaksa.
Meski menjadi penyandang tunadaksa, tak membuat Grant Trask minder ataupun terpuruk. Bahkan, keterbatasan fisik ini menjadi motivasinya menjadi pebalap profesional diajang F1H2O Powerboat.
Bagi Grant Trask, ajang F1H2O bukan sekadar olahraga semata. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan olahraga balap perahu motor terbesar di dunia tersebut.
Pasalnya, Trask mengikuti jejak ayah dan pamannya yang merupakan mantan pebalap F1H2O.
Ia memulai debut balapannya di Abu Dhabi pada tahun 2016 bersama Emic Racing.
"Ya, jadi Pamanku dan Ayahku sering balapan di Formula 1,dan aku selalu mengikuti mereka berkeliling di balapan. Ketika saya masih berumur 16 tahun, saya pertama kali turun ke formula 3 dan kemudian dari situ saya maju ke Formula 1 hingga sekarang di Word series," ungkap Grant Trask.
Peraih trofi Rookie of the Year di Kejuaraan F3 dan F2 Australia ini mengaku tak mengalami banyak kendala menjadi pebalap F1H2O, meskipun memiliki keterbatasan penyandang tunadaksa. Baginya, menjadi pebalap perahu motor ini hanya memerlukan mental dan fisik yang kuat disetap balapan yang dihadapi.
Terutama, pada Grand Prix Of Indonesia di Danau Toba ini, menurutnya memerlukan fisik yang lebih kuat dibandingkan balapan di negara lainnya.
"Tak begitu banyak tantangan, hanya perlu kondisi yang fit, karena ini adalah olahraga yang sangat melelahkan, terutama di tempat-tempat panas seperti di Indonesia. Tapi ya kita harus sangat fit dan mental yang kuat untuk bisa melakukan balapan panjang selama 1 jam," katanya.
Pada ajang Grand Prix yang berlangsung di Danau Toba ini, Trask mengaku tak menarug target besar. Baginya menyelesaikan balapan dengan aman, sudah menjadi hasil yang baik untuknya dan tim.
"Bagiku hanya untuk menyelesaikan akhir pekan dengan aman dan memastikan semuanya kembali ke sana. Kita akan maju sedikit lebih cepat dan naik ke lapangan," pungkasnya.
(Cr29/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
| Warga Miskin di Deli Serdang Bingung Setelah Disuruh Mundur jadi PKH |
|
|---|
| Warga Geger Akibat Penemuan Jasad Seorang Nenek di Laguboti, Polisi: Diduga Karena Sakit |
|
|---|
| Warga di Kota Binjai Kian Resah, Pencuri Mulai Sasar Hewan Ternak, Terekam CCTV Sambil Bawa Celurit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pebalap-asal-CTIC-Team-Grant-Trask-ketika-ditemui-di-paddock.jpg)