Breaking News

Polres Samosir

Tanggung Jawab Kemanusiaan di Tengah Adrenalin: Polres Samosir Sigap di Trail of The Kings Lake Toba

Kasat Lantas Polres Samosir, AKP Natanail Surbakti (kiri), bersama tim medis mengevakuasi peserta Trail of The Kings 2025

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kasat Lantas Polres Samosir, AKP Natanail Surbakti (kiri), bersama tim medis mengevakuasi peserta Trail of The Kings 2025 yang pingsan di jalur lomba kawasan Jalan Danau Toba, Sabtu (18/10/2025). Respons cepat ini menjadi bagian dari komitmen kemanusiaan Polres Samosir di tengah pengamanan ajang internasional. 

TRIBUN-MEDAN.COM, PEMATANGSIANTAR-Di tengah gegap gempita event olahraga ekstrem internasional Trail Of The Kings 2025 yang digelar di kawasan Danau Toba, ada cerita lain yang tak kalah penting: tentang kepedulian, kesiapsiagaan, dan tanggung jawab kemanusiaan dari jajaran Polres Samosir.

Event lari ultra trail yang menantang batas fisik dan mental manusia ini berlangsung selama beberapa hari, dan memasuki puncaknya pada Minggu, 19 Oktober 2025, dengan penutupan diiringi konser musik di Waterfront City, Pangururan. Namun, bukan hanya stamina para pelari yang diuji. Tanggung jawab moral dan profesional aparat keamanan juga ikut terpapar.

Sabtu, 18 Oktober 2025. Menjelang garis finis di kawasan Jalan Danau Toba, Kelurahan Pasar Pangururan, seorang peserta lomba dengan nomor dada 2229 tiba-tiba tumbang. Kelelahan ekstrem menyebabkan pelari itu kehilangan kesadaran.

Kabar itu segera sampai ke telinga Kasat Lantas Polres Samosir, AKP Natanail Surbakti, S.H., M.H. Tanpa menunggu perintah lebih lanjut, ia bersama tim dan tenaga medis dari Dinas Kesehatan Sumatera Utara langsung menuju lokasi. Evakuasi dilakukan cepat, dan peserta dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga dalam pengawalan Sat Lantas.

Kondisi peserta kini stabil. Namun respons cepat itulah yang menjadi cermin dari profesionalisme yang berpadu dengan empati.

Dini hari berikutnya, Minggu, 19 Oktober 2025 pukul 03.21 WIB, Posko KRYD Polres Samosir menerima laporan dari Kapolsek Pangururan, AKP BT Dalimunthe. Seorang peserta 60K, asal Pulau Jawa, dengan nomor dada 6090, hilang kontak di kawasan Bukit Burung Simullop.

Tanpa menunggu terang, pencarian digelar. Seluruh satuan—Patroli, Tim Pengawalan, hingga Tim Siaga—digerakkan. Hingga akhirnya, pukul 09.33 WIB, pelari tersebut ditemukan oleh Kasat Pam Obvit Polres Samosir, IPTU TH Sitanggang. Lokasinya tak disangka: di hotel tempatnya menginap, bersiap untuk pulang.

Ia memang memutuskan tidak melanjutkan lomba dan tidak sempat menginformasikan ke panitia. Namun, bagi jajaran Polres Samosir, kehilangan sinyal bukan alasan untuk menghentikan pencarian.

Kapolres Samosir, AKBP Rina Frillya, S.I.K., menyampaikan apresiasinya terhadap semua personel yang terlibat dalam pengamanan maupun aksi-aksi kemanusiaan selama event berlangsung.

“Kami tidak hanya hadir untuk mengamankan, tapi juga untuk melayani dan melindungi. Ini adalah bentuk tanggung jawab kemanusiaan Polri di tengah pelaksanaan tugas,” ujar Rina.

Ia menegaskan bahwa komitmen Polres Samosir adalah menghadirkan kehadiran negara yang hangat, tanggap, dan terpercaya—baik dalam event internasional, bencana, atau situasi darurat sosial lainnya.

Di tengah napas tersengal pelari, langkah sigap polisi menjadi penyambung nyawa. Di antara keramaian musik dan tepuk tangan, ada ketulusan yang senyap namun bekerja.(Jun-tribun-medan.com).

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved