Polres Sibolga

Mediasi Pencurian Ayam di Sibolga, Bhabinkamtibmas Hadirkan Solusi Damai di Tengah Warga

Bhabinkamtibmas Polres Sibolga, AIPDA Makmur Sinaga, memimpin mediasi kasus dugaan pencurian ayam di kantor Kelurahan Aek Muara

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Bhabinkamtibmas Polres Sibolga, AIPDA Makmur Sinaga, memimpin mediasi kasus dugaan pencurian ayam di kantor Kelurahan Aek Muara Pinang, Kecamatan Sibolga Selatan, Kamis (16/10). Mediasi menghasilkan kesepakatan damai antara pelaku dan korban. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIBOLGA-Di ruang sederhana kantor Kelurahan Aek Muara Pinang, Kamis (16/10), suasana yang semula tegang perlahan mencair. Di hadapan para korban dan keluarga pelaku, Bhabinkamtibmas Polres Sibolga AIPDA Makmur Sinaga memimpin jalannya mediasi atas kasus dugaan pencurian empat ekor ayam yang sempat mengusik ketenangan warga setempat.

Kasus ini bermula dari laporan tiga warga, Jeriko Sijabat, Blusser Siahaan, dan Hotnida Hutabarat, yang kehilangan ayam mereka di area tambak Pasirbidang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu malam (15/10). Setelah ditelusuri, tiga remaja warga Aek Muara Pinang — Rivaldo Hutabarat (14), Markus Nainggolan (14), dan Deni Simanulang (18) — diduga sebagai pelaku.

Dengan melibatkan Kasitrantib, kepala lingkungan 3 dan 6, serta perangkat kelurahan, AIPDA Makmur Sinaga mendorong penyelesaian yang berkeadilan dan mendidik. “Kami ingin masalah ini tidak berujung pada permusuhan. Anak-anak ini masih punya masa depan, dan korban pun perlu mendapatkan keadilan,” ujar Makmur dalam mediasi yang berlangsung tertib dan terbuka itu.

Dalam pertemuan tersebut, para pelaku yang didampingi orang tua mereka — Marlise Pandiangan, Amina Tambunan, dan Enjes Sipahutar — mengakui kesalahan dan menyatakan bersedia mengganti kerugian. Di hadapan korban, mereka juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka serta berjanji tidak mengulangi perbuatannya.

Langkah mediasi ini menjadi bentuk pendekatan humanis Polri di tengah masyarakat. Bukan hanya menyelesaikan sengketa kecil, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab dan kedamaian di lingkungan warga.

“Mediasi ini diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak, bahwa setiap masalah bisa diselesaikan dengan kepala dingin dan hati terbuka,” tutur AIPDA Makmur.

Kegiatan ini ditutup dengan jabat tangan simbolis antara para pihak — tanda berakhirnya sengketa kecil yang bisa saja menjadi bara besar jika tak segera diselesaikan.(Jun-tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved