TNI–Polri Turun ke Sekolah: Bubur, Edukasi, dan Benih Kepedulian di Sergai

Bubur Kacang Hijau dan Semangat Kebangsaan di Tengah Genangan Sergai
Ketika Lapangan Tergenang, TNI–Polri Menanam Nilai dan Bunga di Sekolah Pesisir
Dari Bubur Hingga Marigold: TNI–Polri Rawat Gizi dan Harapan Anak Pesisir Sergai
TNI–Polri Hadir di Tengah Genangan: Sarapan Sehat, Edukasi, dan Benih Moderasi
 
Teks Berita Bergaya Tempo:
SERDANG BEDAGAI — Banjir yang merendam lapangan SMP Negeri 4 Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, tak menyurutkan semangat jajaran TNI dan Polri memperingati HUT TNI ke-80 dengan cara berbeda: membagikan bubur kacang hijau, memberikan penyuluhan kesehatan, dan menanam bunga bersama siswa.

Kegiatan sosial itu berlangsung hangat, Senin (13/10/2025), di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin. Upacara bendera yang semula dijadwalkan diganti dengan kegiatan edukatif yang lebih membumi.

“Giat belajar, berdoa, bersyukur. Jaga kesehatan, jauhi narkoba, dan gunakan HP dengan bijak,” pesan Lettu Marinir Eko Kurniawan, Dansatgas Puter, di hadapan ratusan siswa. Suaranya tegas, tapi senyum tak lepas dari wajahnya.

Dari jajaran Polri, Ipda Brimen Sihotang, SH, MH, turut menyampaikan pesan moral yang sama. Ia mengingatkan pentingnya disiplin dan tanggung jawab sejak dini. “Anak-anak ini calon penerus bangsa. Jangan biarkan mereka tumbuh tanpa arah,” ujarnya usai kegiatan.

Dukungan juga datang dari tenaga kesehatan, dr. Vera dan Delis Situmeang dari Puskesmas setempat, yang membuka layanan cek kesehatan gratis (CKG). Beberapa siswa dengan demam ringan dan gangguan mata langsung ditangani, sementara yang perlu perawatan lanjutan dirujuk ke RSUD Sultan Sulaiman.

Selepas penyuluhan, TNI–Polri membagikan bubur kacang hijau dan teh manis. Suasana sekolah berubah riuh dan penuh tawa. “Terima kasih atas perhatiannya. Anak-anak jadi lebih semangat belajar karena sudah sarapan,” ujar Kepala Sekolah Irwan Syahputra, S.Pd.

Kegiatan diakhiri dengan penanaman bunga marigold (tai ayam) di halaman sekolah—tanaman yang dikenal ampuh mengusir nyamuk penyebab malaria.

Para guru seperti Yowan Alinda, Julian Pranama, Redikson Sianipar, Nur Eli, Ayu, Isma, dan Delima ikut menanam bersama. Di tengah lumpur sisa banjir, kegiatan itu terasa seperti perayaan sederhana yang sarat makna: pendidikan, kesehatan, dan kepedulian tumbuh beriringan.(Jun-tribun-medan.com).