Polres Sergai

Peduli Difabel, Satlantas Polres Sergai Berikan Layanan SIM Inklusif

Wakapolsek Tanjung Beringin Ipda Brimen Sihotang (dua dari kanan) bersama Kasat Lantas Polres Sergai AKP Fauzul Arasy (tengah)

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Wakapolsek Tanjung Beringin Ipda Brimen Sihotang (dua dari kanan) bersama Kasat Lantas Polres Sergai AKP Fauzul Arasy (tengah), KBO Satlantas Ipda Juarno (dua dari kiri), dan Kanit Regident Ipda Solehan (kiri) menyerahkan SIM D kepada Wagito Purnomo, penyandang disabilitas sekaligus atlet NPC, di Kantor Satlantas Polres Serdang Bedagai, Kamis (18/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, Serdang Bedagai-Kepolisian tak hanya hadir dalam penegakan hukum, tapi juga dalam memastikan akses keadilan yang merata.

Di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Satuan Lalu Lintas Polres Sergai menunjukkan wajah humanis kepolisian dengan memberikan layanan SIM inklusif khusus bagi penyandang disabilitas.

Langkah ini diwujudkan melalui penyerahan SIM D kepada Wagito Purnomo (26), penyandang disabilitas asal Dusun XV, Desa Pekan Tanjung Beringin.

Wagito bukan orang biasa ia merupakan sarjana olahraga dan atlet aktif National Paralympic Committee (NPC).

Kini, ia menjadi difabel pertama di wilayahnya yang memperoleh SIM resmi untuk sepeda motor roda tiga.

Kisah ini bermula dari percakapan sederhana.

Wagito mengajukan permohonan secara langsung kepada Wakapolsek Tanjung Beringin, Ipda Brimen Sihotang, saat bertemu dalam sebuah kegiatan masyarakat.

Mendengar aspirasi itu, Brimen segera meneruskan informasi tersebut ke jajaran Satlantas.

Respons cepat pun datang dari Kasat Lantas Polres Sergai AKP Fauzul Arasy, yang bersama timnya termasuk KBO Satlantas Ipda Juarno dan Kanit Regident Ipda Soleha segera memproses permintaan itu secara administratif dan teknis.

“Kami percaya bahwa setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas, berhak atas pelayanan publik yang adil dan bermartabat,” ujar AKP Fauzul, Kamis, 18 September 2025.

Pemberian SIM D kepada Wagito bukan hanya simbol keadilan administratif, tetapi juga bentuk penghargaan atas kemandirian dan semangat para difabel. Dalam prosesnya,

Wagito juga telah mengikuti prosedur pengujian seperti pemohon lainnya, disesuaikan dengan kondisi dan kendaraannya.

“SIM ini sangat berarti bagi saya. Sekarang saya bisa berkendara dengan legal dan aman. Terima kasih kepada semua pihak, terutama Satlantas dan Pak Brimen yang mendengar aspirasi saya,” kata Wagito, dengan nada haru.

Inisiatif Satlantas Polres Sergai ini menjadi angin segar di tengah wacana inklusi yang kerap berhenti di tataran slogan.

Melalui langkah konkret, Polres Sergai memberi ruang nyata bagi masyarakat difabel untuk mengakses hak dan fasilitas yang setara.

Langkah ini juga diharapkan menjadi pintu masuk bagi lebih banyak kebijakan inklusif, tak hanya di bidang lalu lintas, tapi juga dalam pelayanan publik lainnya.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved