Polres Sergai

Polwan Hadir Sebagai Sosok Ibu, Gerakan Pangan Murah Warnai HUT ke-77 di Tanjungpinang

Polwan Polresta Tanjungpinang melayani warga dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Voli Gudang Hijau

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Polwan Polresta Tanjungpinang melayani warga dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Voli Gudang Hijau, Tanjung Unggat, Rabu (10/9/2025), dalam rangka HUT Polwan ke-77. 

TRIBUN-MDEAN.COM, Tanjungpinang-Dalam suasana peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Polisi Wanita (Polwan), Polresta Tanjungpinang menunjukkan sisi empati institusi kepolisian dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) bagi masyarakat. Kegiatan berlangsung di Lapangan Voli Gudang Hijau, Kelurahan Tanjung Unggat, Rabu (10/9/2025).

Dipimpin oleh AKP Subaidah, Kabag SDM sekaligus Pakor Polwan Polresta Tanjungpinang, program ini digelar atas kolaborasi antara Polri, Perum Bulog, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya. GPM ini menjadi bagian dari dukungan Polri terhadap program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dicanangkan pemerintah.

Ratusan warga tampak antusias menyambut kegiatan yang menjual kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng dengan harga terjangkau. Beras dijual seharga Rp54.000 per lima kilogram, sedangkan minyak goreng ditawarkan Rp15.000 per liter—jauh di bawah harga pasar.

Kapolsek Bandara RHF, IPTU Florensia Nirmala, S.Tr.K., menyebut kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Polwan yang tak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai figur ibu yang memahami kebutuhan dasar masyarakat.

“Sebagai wanita dan sosok ibu, Polwan berkomitmen untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa keamanan bukan satu-satunya layanan kami kebutuhan pokok pun menjadi perhatian,” ujarnya.

GPM ini tidak sekadar menjadi agenda simbolik, tetapi menjadi representasi nyata peran Polwan yang humanis dan menyentuh langsung kehidupan warga. Di tengah tekanan harga bahan pokok yang fluktuatif, inisiatif ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat.

Polwan bukan hanya menjadi penegak hukum, tetapi juga pelayan sosial, peneduh, dan penyambung harapan warga—khususnya mereka yang paling merasakan dampak ekonomi. Di usia yang ke-77, kiprah Polwan kian membumi, menyatu dengan denyut kehidupan masyarakat.(Jun-tribun-medan.com).

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved