PDI Perjuangan
Gotong Royong PDIP Sumut, Rapidin Bawa 1 Ton Benih Jagung Pioner-32 Untuk Petani Kecil di Nias
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Drs. Rapidin Simbolon, MM, menyerahkan sebagian dari satu ton benih jagung pioner P-32 kepada petani di Desa Saiwahili
TRIBUN-MEDAN.COM, NIAS-Setelah menyerahkan beasiswa bagi 313 pelajar di SMK Negeri 1 Sogaeadu, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara Drs. Rapidin Simbolon, MM tak langsung beranjak.
Jumat (10/10/2025), ia melanjutkan perjalanan menembus jalan berliku menuju Desa Saiwahili, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias Induk.
Di desa yang dikelilingi perbukitan hijau dan udara asin laut itu, Rapidin yang juga Anggota Komisi XIII DPR RI ini membawa kabar baik bagi para petani kecil dengan mendistribusikan satu ton benih jagung pioner P-32 yang per Kilogramnya 162.000.
“Ini kami bawa untuk seratus paket petani kecil, yang lahannya juga kecil, tapi semangatnya besar,” ujar Rapidin, berdiri di atas tanah basah yang baru diguyur hujan.
Enam ton benih telah lebih dulu didistribusikan di daratan Sumatera Utara, sementara satu ton khusus dibawa menyeberangi laut untuk Nias semuanya hasil inisiatif pribadi, bukan dana negara.
Rapidin datang bersama Bupati Nias Ya’atulo Gulo, Walikota Gunungsitoli Sowa’a Laoly, Ketua DPRD Nias Sabayuti Gulo, dan sejumlah fungsionaris PDI Perjuangan Sumut.
Di antara hamparan ladang yang baru dicangkul, ia menyerahkan kantong-kantong benih langsung kepada para petani, disambut senyum dan sorak sederhana yang lebih jujur dari tepuk tangan ruang rapat.
“Inilah semangat marhaen sejati,” katanya lantang. “Bung Karno pernah berkata, marhaen adalah penopang bangsa. Tanpa petani yang menanam, kita tak bisa membayangkan nasib negeri ini.”
Rapidin menegaskan, kunjungan itu bukan seremoni, melainkan bentuk nyata politik kerakyatan.
“Kami datang menembus dusun-dusun terpencil karena di sinilah denyut kehidupan rakyat itu berada di ladang, bukan di gedung pemerintahan,” ujarnya.
Di tengah situasi fiskal negara yang kian ketat, Rapidin memilih bergerak dengan cara paling sederhana: urunan pribadi, gotong royong sesama kader, dan keyakinan bahwa menanam adalah bentuk perlawanan terhadap krisis.
“Negara memang sedang defisit, tapi semangat gotong royong tidak boleh ikut defisit,” katanya.
Secara hitungan, enam ton benih jagung P-32 yang dibagikan di daratan dan satu ton di Nias cukup untuk menggarap sekitar 400 hektare lahan sebuah simbol bahwa kerja nyata bisa tumbuh bahkan di tengah keterbatasan.
Bupati Nias, Ya’atulo Gulo, menyambut langkah Rapidin itu sebagai bentuk kepedulian yang nyata di tengah situasi ekonomi sulit. “Kami sangat mengapresiasi kepedulian Pak Rapidin. Benih jagung ini sangat berarti bagi petani di Nias. Pemerintah daerah akan terus mendampingi agar hasilnya maksimal dan benar-benar membantu kehidupan petani,” ujarnya.(Jun-tribun-medan.com).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/petani-kecil-agar-tetap-produktif-di-tengah-tekanan-ekonomi-nasional.jpg)