PDI Perjuangan Sumut

Sorta Ertaty Siahaan: Menjaga Danau Toba sebagai Ikrar Pancasila, Sama Dengan Menjaga Martabat Marga

Di tengah gemericik angin sore Danau Toba, Sabtu (27/9/2025) Sorta Ertaty Siahaan berdiri tegak di baris depan Forum Gerakan Kebajikan

Editor: Arjuna Bakkara
Arjuna Bakkara
Anggota DPRD Sumut Sorta Ertaty Siahaan memaparkan pentingnya pengamalan Pancasila untuk pelestarian ekosistem Danau Toba di hadapan ratusan relawan dan pegiat lingkungan di tengah penggalanagan relawan kebajikan pancasila di Samosir. Sabtu (27/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, PANGURURAN-Di tengah gemericik angin sore Danau Toba, Sabtu (27/9/2025) Sorta Ertaty Siahaan berdiri tegak di baris depan Forum Gerakan Kebajikan Pancasila.

Tangan kanannya terangkat memberi Salam Pancasila, bukan semata simbol politik, melainkan ikrar keibuan untuk menjaga danau yang menjadi jantung Tanah Batak.

Anggota DPRD Sumut dari PDI Perjuangan ini berbicara dengan nada yang tegas. 

“Kalau kita sungguh menghayati Pancasila, kita tak akan tega melukai danau ini,” ucapnya, seolah menimang air biru yang memantulkan cahaya senja.

Bagi Sorta, Pancasila bukan sekadar pasal konstitusi, tetapi ruh yang menuntun masyarakat Batak menata ruang hidupnya.

Ia menyinggung kearifan adat yang menempatkan alam sebagai bagian keluarga.

Dalam setiap upacara, air dan pohon dihadirkan sebagai simbol kesuburan.

“Itu ajaran leluhur kita. Menjaga danau sama dengan menjaga martabat marga,” katanya, mengingatkan bahwa sejak 2020 UNESCO menetapkan Kaldera Toba sebagai Global Geopark sebuah predikat yang baginya bukan mahkota di rak, melainkan tugas moral yang harus diwariskan.

Sorta menekankan bahwa nilai persatuan dan gotong royong Pancasila hanya bermakna bila diwujudkan menolak pembukaan lahan sembarangan, mengurangi sampah, dan berani bersuara dalam musyawarah desa.

“Gotong royong bukan sekadar slogan. Itu darah Batak,” ujarnya.

Forum yang digelar di Hotel Grand Dainang, Pangururan ini, menghadirkan beragam tokoh, dari anggota DPR RI Rapidin Simbolon hingga Direktur Evaluasi BPIP Elfrida Siregar dan aktivis muda Edison V Naibaho.

Namun sorotan tak lepas dari Sorta seorang ibu sekaligus wakil rakyat yang menautkan cinta Pancasila, adat Batak, dan tanggung jawab ekologis dalam satu napas.

Di ujung acara, Salam Pancasila bergema. Sorta menutup pidatonya dengan janji senyap,  menjaga Danau Toba bukan hanya demi pariwisata, tetapi demi anak-anak dan cucu-cucu yang kelak mewarisi keindahan danau raksasa ini.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved