Berita Viral

ALASAN Jokowi Tidak Akan Menempati Rumah Pensiun di Colomadu Meski Nantinya Sudah Diserahkan

Pembangunan rumah pensiun Jokowi di Colomadu telah mencapai tahap akhir dengan progres sekitar 90 hingga 95 persen.

Editor: AbdiTumanggor
(Kompas.com)
Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) 

Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Lama: Alasan dan Progres Rumah Pensiun di Colomadu

Ringkasan Berita:
  • Pembangunan rumah pensiun Jokowi di Colomadu telah mencapai tahap akhir dengan progres sekitar 90 hingga 95 persen.
  • Rumah berlantai dua ini dirancang khusus oleh arsitek sesuai dengan kebutuhan dan standar yang berlaku. 
  • Meski rumah pensiun tersebut hampir rampung, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak akan menempati rumah tersebut.

 

TRIBUN-MEDAN.COM - Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) memilih untuk tidak menempati rumah pensiun yang telah dibangun di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dan tetap tinggal di rumah lamanya di Kota Solo.

Sebagaimana diwartakan Konpas.com, pembangunan rumah pensiun Jokowi di Colomadu telah mencapai tahap akhir dengan progres sekitar 90 hingga 95 persen.

Rumah berlantai dua ini dirancang khusus oleh arsitek sesuai dengan kebutuhan dan standar yang berlaku.

Lokasinya strategis, berada di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, sekitar 13 menit dari Bandara Adi Soemarmo, dan tidak bersebelahan langsung dengan permukiman warga.

Area sekitar rumah pensiun ini diapit oleh dua rumah makan dan dekat dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Harga tanah di kawasan tersebut cukup tinggi, mencapai Rp 10–15 juta per meter persegi, seiring dengan pesatnya pembangunan di sekitar Colomadu.

Rumah ini juga dilengkapi dengan taman luas dan area akses khusus untuk pengamanan.

Alasan Jokowi Tidak Menempati Rumah Pensiun

Meski rumah pensiun tersebut hampir rampung, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak akan menempati rumah tersebut.

Saat ditemui di Banjarsari, Kota Solo, pada 27 Oktober 2025, Jokowi menyatakan bahwa rumah pensiun itu masih menjadi kewenangan Kementerian Sekretariat Negara dan belum diserahkan kepadanya.

Selain itu, ia merasa rumah tersebut belum selesai sepenuhnya.

Lebih dari itu, Jokowi mengaku lebih nyaman tinggal di rumah lamanya di Kelurahan Sumber, Kota Solo, meskipun ukurannya lebih kecil.

Ia menyatakan, "Tetap di rumah lama. Sudah punya rumah, sudah punya rumah. Kita ini sudah punya rumah, meskipun rumahnya kecil ya, tapi tetap senang di rumah yang lama."

Jokowi juga menyampaikan bahwa rumah pensiunnya bisa dialihfungsikan menjadi ruang publik untuk pertemuan-pertemuan, meskipun dirinya tidak akan berpindah domisili.

Ia mengatakan, "Ya, bisa saja untuk pertemuan-pertemuan. (Dibuka sesekali untuk ruang publik) kayaknya iya, bisa aja."

Sejarah dan Proses Pembangunan Rumah Pensiun

Rencana pembangunan rumah pensiun untuk Presiden RI ke-7 ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2017, saat masa jabatan pertama Jokowi bersama Jusuf Kalla.

Pemerintah telah menyiapkan lahan dan mekanisme pembangunan sesuai aturan rumah kediaman bagi mantan presiden.

Namun, pada saat itu, Jokowi menolak tawaran tersebut.

Menurut Bey Machmudin, Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden kala itu, penyediaan rumah pensiun bagi presiden diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 Tahun 2022.

Ketentuan tersebut menetapkan bahwa rumah diberikan setelah masa jabatan berakhir, dengan lokasi dan desain yang disesuaikan dengan kebutuhan mantan kepala negara dan keluarganya.

Jokowi baru menyetujui pembangunan rumah pensiun setelah terpilih kembali untuk periode kedua.

Pemerintah pun memproses pengadaan tanah pada Oktober 2022 melalui Sekretariat Negara.

Namun, hingga Oktober 2024, rumah pensiun tersebut belum selesai sepenuhnya.

Progres Pembangunan

Pembangunan rumah pensiun dimulai pada Juni 2024 dan kini memasuki tahap finishing.

Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono, menjelaskan bahwa proyek pembangunan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama telah selesai 100 persen, sementara tahap kedua masih dalam proses finishing.

Bangunan utama sudah mencapai 90–95 persen, namun pagar baru sekitar 50 persen.

Warga sekitar berharap rumah pensiun Jokowi di Karanganyar segera rampung agar mantan presiden dapat menempatinya setelah pensiun.

Meski demikian, keputusan Jokowi untuk tetap tinggal di rumah lamanya menunjukkan kedekatannya dengan tempat yang telah lama menjadi rumah dan saksi perjalanan hidupnya.

Rumah pensiun yang dibangun di Colomadu tetap memiliki fungsi penting sebagai simbol penghormatan dan fasilitas bagi mantan presiden, serta berpotensi menjadi ruang publik untuk kegiatan pertemuan. 

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: Akhirnya Jokowi Jawab soal Utang Kereta Cepat Whoosh Triliunan, Kian Membengkak Jadi Sorotan

Baca juga: Alasan Jokowi Ogah Tempati Rumah Pensiun dari Negara, Padahal Sudah Hampir Jadi: Sudah Punya Rumah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved