Breaking News

Berita Viral

PURBAYA Sebut Jangan Puas Angka Kemiskinan Turun Tapi Pertumbuhan Ekonomi Tak Merata: Bisa Didemo

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata dapat menimbulkan aksi demonstrasi. 

Kompas.com
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta pada Senin (13/10/2025).(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU) 

TRIBUN-MEDAN.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata dapat menimbulkan aksi demonstrasi. 

Ia mengatakan bahwa angka kemiskinan yang turun bukan berarti pertumbuhan ekonomi sudah merata. 

Purbaya awalnya menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di 5,12 persen pada kuartal II 2025.

Dia bilang, ini termasuk yang tertinggi di antara negara G20.

G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).

G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.

Purbaya kemudian mengatakan, dari segi harga, inflasi juga terkendali di 2,65 persen, bahkan terendah di antara negara G20.

Ini dinilai menjadi tanda bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga, sementara pertumbuhan ekonomi tetap jalan.

Lalu, defisit APBN berada di 1,56 persen dari PDB, masih bawah batas 3 persen. Purbaya menyebut ini bukti disiplin fiskal yang kuat, tetapi tetap ada ruang untuk mendorong ekonomi kalau diperlukan.

Kemudian, neraca perdagangan naik 45,8 persen selama Januari-September dan surplusnya bertahan 64 bulan berturut-turut.

Tingkat pengangguran tercatat turun ke 4,76 persen dan kemiskinan turun ke 8,47 persen.

"Ini adalah angka [kemiskinan] terendah sejak krisis 98, bahkan terendah sepanjang sejarah," kata Purbaya di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).

"Tapi kita harus waspada. Kalau pertumbuhan kita enggak merata dan lambat, walaupun angka kemiskinan rendah, tetap aja orang turun ke jalan seperti beberapa bulan yang lalu," sambungnya.

Baca juga: Calon Pengantin Pria Syok, Tunangan yang Tengah Hamil Ternyata Pernah Jadi Selingkuhan Kakaknya

Baca juga: Pesilat Sumut Muhammad Nuansyah Melaju ke Final, Peluang Tambah Emas di PON Bela Diri 2025 Terbuka

Baca juga: KRONOLOGI Wanita Pemilik Warung Anhy Armyanti Dibantai KKB di Yahukimo Papua Pegunungan

Ia lalu juga mengungkap di pasar keuangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus rekor 8.257 dan Yield SBN 10 tahun turun ke 5,91 persen. Ini disebut terendah sejak 2021.

"Jadi untuk pemerintah ini menguntungkan karena sekarang bunganya rendah kalau kita terbitkan obligasi atau surat utang baru," ujar Purbaya.

Dia bilang, semua indikator ini menunjukkan perekonomian Indonesia sehat, stabil, dan dipercaya pasar.

Purbaya mengatakan sekarang tinggal bagaimana menjaga momentumnya sambil memastikan pertumbuhan ini terasa sampai ke bawah.  

Baca juga: Kinerja Lambat BWS Sumut jadi Sorotan DPRD Medan, Didesak Serius Tangani Banjir

Baca juga: TRAGIS Kematian Anhy Armyanti, Dibacoki KKB di Papua Pegunungan, Ini Klaim OPM Kodap XVI Yahukimo

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribunnews.com 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved