Berita Viral

Polisi Ungkap Ada 2 Tersangka Baru Kematian Brigadir Esco, Segera Susul Briptu Rizka ke Penjara

Kini lebih dari dua orang bakal menjadi tersangka, dipastikan menyusul Briptu Rizka ke penjara.

istimewa
Briptu Rizka dihadirkan dalam rekonstruksi kematian suaminya, Brigadir Esco. 

TRIBUN-MEDAN.com - Tersangka kematian Brigadir Esco Fasca Rely dipastikan lebih dari dua orang.

Kepastian tersebut bakal menambah daftar tersangka atas dugaan kasus pembunuhan Brigadir Esco.

Sebelumnya polisi menetapkan Briptu Rizka Sintiyani, istri Brigadir Esco sebagai tersangka.

Kini lebih dari dua orang bakal menjadi tersangka, dipastikan menyusul Briptu Rizka ke penjara.

Terkait kepastian tersangka baru ini diungkap oleh Ketua Tim Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan.

Lalu Anton telah dipanggil Polres Lombok Barat terkait rencana gelar perkara.

Anton mengaku gelar perkara ini terkait dengan penetapan lebih dari dua tersangka kematian Esco, selain Briptu Rizka Sintiyani. 

PEMBUNUHAN POLISI DI LOMBOK - Tampang Briptu Rizka di Rekonstruksi Kematian Brigadir Esco, Santai Disoraki Warga, Bicaranya Keras
PEMBUNUHAN POLISI DI LOMBOK - Tampang Briptu Rizka di Rekonstruksi Kematian Brigadir Esco, Santai Disoraki Warga, Bicaranya Keras (Kolase Ist TikTok)

"Kalau tersangkanya sudah pasti tersangka. Saya bisa pastikan itu pasti tersangka. Semua saksi sudah saling buka dan mengerucut dalam waktu dekat akan ada tersangka, tersangka, tersangka lainnya," jelas Lalu Anton, Minggu (13/10/2025) dikutip dari TribunLombok.com.

Pihaknya juga sudah diinformasikan soal motif pembunuhannya namun hal itu menjadi kewenangan polisi untuk mengungkapnya. 

Anton menyarankan kepada para tersangka mengakui perbuatan karena sudah dibuka oleh para saksi. 

Tersangka selanjutnya disarankan mengajukan diri sebagai justice collaborator agar dapat meringankan serta membantu penyelesaian kasus ini. 

Apabila sebaliknya, kata dia, seperti mengabur-ngabukan proses penyidikan hingga menghilangkan barang bukti maka akan berhubungan pula dengan ancaman hukuman.

"Maka hukumannya semakin berat dikenakan," jelas Lalu Anton. 

Menurutnya, sudah tidak ada lagi alasan untuk menutup-nutupi fakta peristiwa pidana karena akan terungkap melalui proses penyidikan. 

"Keterangan saksi, keterangan tersangka dan alat bukti lainnya sudah saling bukan-bukaan ini. Makanya saya saya sampaikan ada seseorang yang berusaha hilangkan alat bukti. Ahli tetapi semua sudah terbuka luar biasa karena penyidik cerdas," jelas Anton. 

Briptu Rizka Sintiyani merupakan istri dari Brigadir Esco yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan. 

Brigadir Esco ditemukan tewas di kebun belakang rumahnya Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) sekitar pukul 11.30 WITA dengan kondisi leher terikat tali.  

Namun belakangan terungkap berdasarkan hasil visum bahwa Esco meregang nyawa karena dibunuh. 

Misteri 2 Mr X

Misteri Mr X dalam kasus pembunuhan Brigadir Esco Fasca Rely akhirnya diungkap oleh pihak polisi.

Penyidik kepolisian dari Polda Nusa Tenggara Barat ( NTB) yakin Briptu Rizka Sintiyani yang sudah ditetapkan tersangka tidak sendiri.

Oleh karena itulah, menurut Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan, muncul sosok Mr X dalam rekonstruksi yang dilakukan pada Senin (29/9/2025) lalu.

"Kami yakin tidak bisa seorang perempuan mengangkat (korban) sendiri, pasti dibantu orang lainnya. Makanya saat rekonstruksi ada mister-X," kata AKBP Catur Erwin Setiawan, Jumat (3/10/2025) dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunLombok.com.

Meski dalam rekonstruksi tersebut muncul dua orang misterius dalam kasus tersebut, namun Catur belum memastikan identitas mereka.

"Identitas belum, kita tidak bisa menuduh orang tanpa alat bukti, makaknya kita tulis mister-X," kata Catur.

Sampai saat ini polisi baru menetapkan satu tersangka dalam kasus ini, yaitu Brigadir Riska Sintiani yang tidak lain istri dari Brigadir Esco. Motif dari pembuhan ini juga sudah dikantongi oleh pihak kepolisian, namun mereka enggan membeberkanya.

"Motif sudah kami kantongi, nanti saja di pengadilan," kata Catur

Catur juga mengatakan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan rekonstruksi ulang, jika kasus ini masih membutuhkan fakta-fakta baru untuk mengungkap peristiwa ini secara terang benderang.

Saat rekonstruksi itu Brigadir Riska memeragakan puluhan adegan. Namun Riska menolak saat meragakaan adegan di lokasi penemuan mayat yang ada di kebun belakang rumahnya.

Sehingga saat adegan di lokasi penemuan mayat, dilakukan oleh pemeran peganti. Di sinilah terungkap dua sosok yang membantu pembuangan mayat tersebut. 

Akhirnya proses rekonstruksi tersebut mengungkap fakta kematian Brigadir Esco Fasca Rely, anggota Polsek Sekotong, Lombok Barat.  Brigadir Esco diduga dibunuh istrinya, Briptu Rizka Sintiani.

Kuasa hukum keluarga Esco, Lalu Anton Heriawan pada Senin (29/9/2025) menyebut, korban sempat dipukul pelaku di bagian kepala.

Dilansir dari TribunLombok.com, Anton memastikan hal tersebut setelah menyaksikan secara langsung proses reka adegan yang dilakukan penyidik secara tertutup di rumah Briptu Rizka, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat., Senin.

Dalam proses rekonstruksi tersebut, menurut Anton, tersangka menjalani sejumlah adegan. Namun, terdapat beberapa adegan yang diperankan pengganti karena tersangka Briptu Rizka menolak melakukannya.

Sejumlah peragaan tersebut mengungkap perlakuan penganiayaan terhadap korban sehingga meninggal dunia. 

Sekotong adalah kecamatan yang terletak di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Wilayah ini dikenal memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Sekotong berada di bagian barat daya Pulau Lombok. Wilayah ini didominasi oleh perbukitan, teluk, dan garis pantai yang indah. Potensi utama Sekotong adalah sektor pariwisata.

Terdapat banyak pantai dan gugusan pulau-pulau kecil (gili) yang masih alami dan belum sepadat gili di bagian utara Lombok. Beberapa gili terkenal di antaranya, Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis, serta Gili Gede.

Selain pariwisata, masyarakat Sekotong juga beraktivitas di sektor perikanan dan pertanian. Pemerintah daerah menganggap Sekotong sebagai kawasan strategis untuk pengembangan masa depan Kabupaten Lombok Barat.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved