KH Ashim Nawawi, Tokoh Tawadhu Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Meninggal Dunia

TRIBUN-MEDAN.COM,- KH Ashim Nawawi, ulama dan pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem meninggal dunia pada Selasa (7/10/2025) sekira pukul 08.25 WIB.

Almarhum mengembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Kabar duka ini disiarkan oleh akun Instagram resmi Pondok Pesantren An Nur Ngrukem @annurngrukem.

Baca juga: Profil Komjen Dwiyono, Jenderal Berpengalaman di BIN Kini Urusi Pekerja Migran

"إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُون

Kami Segenap Keluarga Besar Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri Kotagede mengucapkan turut berduka cita Sedalam dalamnya. Semoga Amal Ibadahnya diterima dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," tulis unggahan di Instagram @annurngruke.

Baca juga: Profil Chef Devina Hermawan, Jebolan ITB yang Kini Telah Terbitkan 2 Buku Resep Populer

Sejak kabar duka ini tersiar, kalangan santri dan tokoh ulama turut menyampaikan duka cita atas kepergian KH Ashim Nawawi.

Semasa hidupnya, KH Ashim Nawawi dikenal sebagai sosok yang alim dan tawadhu.

Ia telah banyak mewariskan ilmu pengetahuan agama kepada kalangan santri dan santriwati, khususnya di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.

Profil KH Ashim Nawawi

KH Ashim Nawawi adalah seorang ulama dan pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem di Bantul, Yogyakarta.

Beliau merupakan putra pertama dari KH Nawawi Abdul Aziz, pendiri Pondok Pesantren An Nur.

Semasa hidupnya, KH Ashim Nawawi dikenal sebagai penerus perjuangan ayahnya, khususnya dalam bidang tasawuf.

KH Ashim Nawawi memiliki keistiqamahan tinggi dalam mendidik para santri dan rutin mengampu pengajian Kitab Al-Hikam karya Ibn 'Athaillah as-Sakandari, yang menjadi rujukan utama dalam ilmu tasawuf.

Beliau wafat pada 7 Oktober 2025 dan meninggalkan empat anak, dua menantu, serta empat cucu.

Sosoknya dikenal alim, tawadhu, dan sebagai pewaris ilmu dan keteladanan di pondok pesantren tersebut.

Karier dan Peran:

• Dewan pengasuh Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.

• Mengampu pengajian rutin Kitab Al-Hikam bagi santri takhassus dan mahasiswa.

• Mengusung tradisi ilmu tasawuf yang diwariskan dari ayahnya.

• Berperan penting dalam pendidikan keagamaan di lingkungan pondok pesantren tersebut.

(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan