Berita Viral

USAI Bertemu Jokowi di Solo, Kini Hasan Nasbi Ditemui Seskab Teddy: Sampaikan Pesan Presiden Prabowo

Setelah Bertemu Presiden ke-7 Jokowi di Solo, Kini Hasan Nasbi Ditemui Seskab Teddy: Sampaikan Pesan Presiden Prabowo Subianto

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Dok IG Hasan Nasbi/Tribun Solo
USAI bertemu Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (26/9/2025), kini mantan Kepala Kantor Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, ditemui Seskab Teddy Indra Wijaya, Senin (29/9/2025). (Kolase Dok IG Hasan Nasbi/Tribun Solo) 

Setelah Bertemu Jokowi di Solo, Kini Hasan Nasbi Ditemui Seskab Teddy: Sampaikan Pesan Presiden Prabowo

TRIBUN-MEDAN.COM - Pertemuan hangat antara Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dan mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, sempat menjadi sorotan publik.

Bertempat di kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (26/9/2025), pertemuan selama dua jam itu tidak hanya bernuansa nostalgia, tetapi juga sarat pesan strategis terkait jabatan baru Hasan sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menekankan pentingnya integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas di perusahaan milik negara.

Hasan mengungkapkan bahwa Jokowi berharap dirinya mampu menjaga nama baik Pertamina dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia.

"Beliau pesan untuk berbuat yang terbaiklah di posisi yang sekarang untuk menjaga perusahaan negara ini Pertamina supaya bisa lebih baik lagi," ujar Hasan.

Hasan Nasbi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Komunikasi Presiden, mengalami pergantian jabatan dalam reshuffle Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (17/9/2025).

Posisi Hasan digantikan oleh Muhammad Qodari, sementara lembaga PCO berganti nama menjadi Badan Komunikasi Pemerintah (BKP).

Pergantian ini menandai akhir dari dinamika panjang yang sempat mewarnai jabatan Hasan.

Ia sempat mengundurkan diri pada April 2025, diduga terkait pernyataannya mengenai insiden teror kepala babi di kantor Tempo.

Namun, Prabowo sempat menolak pengunduran diri tersebut dan meminta Hasan tetap memimpin PCO.

Hasan bahkan hadir dalam sidang kabinet paripurna pada 5 Mei 2025, menandakan kelanjutan tugasnya.

Pertemuan Hasan dengan Presiden Prabowo Subianto, yang turut dihadiri oleh Mensesneg Prasetyo Hadi dan Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya, menjadi titik balik.

Seskab Teddy menemui Hasan Nasbi
Seskab Teddy Indra Wijaya menemui eks Kepala PCO Hasan Nasbi, Senin (29/9/2025). (Dok IG Hasan Nasbi)

Didatangi Seskab Teddy

Seskab Teddy kemudian mendatangi Hasan pada Senin (29/9/2025) untuk menyampaikan surat resmi pemberhentian dari Presiden.

"Beliau mengantarkan surat dari Presiden. Surat ucapan terima kasih dan pemberitahuan pemberhentian dari jabatan oleh Presiden," kata Hasan dikutip dari Kompas.com.

Meski demikian, hubungan pribadi antara Hasan dan Teddy tetap hangat.

Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk berbincang santai, mengingat persahabatan lama yang jarang terjalin karena kesibukan masing-masing.

Setelah resmi dicopot dari jabatan Kepala PCO, Hasan Nasbi ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero) berdasarkan keputusan pemegang saham per 11 September 2025.

Penunjukan ini diatur dalam Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Danantara Asset Management selaku pemegang saham PT Pertamina (Persero) Nomor SK-247/MBU/09/2025 dan SK.055/DI-DAM/DO/2025.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa pengangkatan Hasan telah sesuai dengan keputusan pemegang saham.

Hasan bergabung dalam jajaran komisaris bersama Nanik Sudaryati Deyang, Heru Pambudi, Bambang Suswantono, Mochamad Iriawan (Komisaris Utama dan Independen), Todotua Pasaribu (Wakil Komisaris Utama), Condro Kirono, dan Raden Adjeng Sondaryani (Komisaris Independen).

Perjalanan Hasan Nasbi mencerminkan dinamika politik nasional yang kompleks, di mana komunikasi, loyalitas, dan transisi jabatan menjadi bagian dari strategi pemerintahan.

Dari ruang komunikasi istana hingga dewan komisaris BUMN strategis, Hasan tetap menjadi figur penting dalam lanskap politik dan kebijakan publik Indonesia.

Pertemuan hangat antara Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dan mantan Kepala Kantor Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, berlangsung selama dua jam di kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (26/9/2025). (Tribun Solo)
Pertemuan hangat antara Joko Widodo (Jokowi), dan mantan Kepala Kantor Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, berlangsung selama dua jam di kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (26/9/2025). (Tribun Solo)

Mengenal Sosok Hasan Nasbi: Konsultan Politik yang Menjadi Komisaris Pertamina

Hasan Nasbi bukanlah nama baru dalam dunia politik dan komunikasi strategis di Indonesia. Sebelum menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero), ia dikenal luas sebagai pendiri Cyrus Network, sebuah lembaga survei dan konsultan politik yang kerap menjadi rujukan dalam berbagai kontestasi elektoral nasional.

Sebagai konsultan politik, Hasan memiliki reputasi sebagai sosok yang tajam dalam membaca arah opini publik dan merancang strategi komunikasi untuk tokoh-tokoh penting di panggung nasional.

Kiprahnya di balik layar kampanye politik membuatnya menjadi salah satu figur yang disegani di kalangan elite.

Pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Hasan dipercaya menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), sebuah posisi strategis yang mengelola narasi dan komunikasi publik dari Istana.

Meski sempat mundur dari jabatan tersebut karena kontroversi pernyataannya terkait insiden teror kepala babi di kantor Tempo, ia kembali diundang untuk memimpin PCO sebelum akhirnya digantikan oleh Muhammad Qodari dalam reshuffle kabinet pada September 2025.

Hasan dikenal sebagai pribadi yang lugas, berani, dan memiliki jejaring luas di kalangan media serta politik.

Pertemuannya dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo menunjukkan bahwa ia tetap menjaga hubungan baik lintas pemerintahan, sekaligus menerima wejangan penting untuk menjalankan tugas barunya di Pertamina dengan integritas dan dedikasi tinggi.

Kini, sebagai Komisaris di salah satu BUMN strategis, Hasan Nasbi dihadapkan pada tantangan besar: menjaga kredibilitas perusahaan energi nasional dan memastikan Pertamina mampu memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia.

Berikut biodata Hasan Nasbi:

Nama: Hasan Nasbi 

Tempat dan Tanggal Lahir: Bukittinggi, Sumatera Barat, 11 Oktober 1979 (45 tahun)

Status: Menikah dengan Dwi Aprilia

Anak:  3 orang

Almamater: Universitas Indonesia – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UI)

Profesi: Konsultan politik, Komisaris BUMN

Organisasi Mahasiswa: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Komisariat UI

Karier dan Pengalaman:

2005–2006: Wartawan di Harian Kompas

2006–2008: Peneliti di Pusat Kajian Politik UI

2008: Mendirikan lembaga survei Cyrus Network

2012: Koordinator Tim Relawan Jokowi–Ahok di Pilkada DKI Jakarta

2016: Inisiator dan penyokong gerakan Teman Ahok

2024–2025: Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO)

2025–sekarang: Komisaris PT Pertamina (Persero)
 
Karya dan Aktivitas Akademik:

Menulis buku Filosofi Negara Menurut Tan Malaka (2004)

Kontributor buku Mewarisi Gagasan Tan Malaka (2006)

Pendiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka

Pernah menjadi sekretaris peneliti Tan Malaka asal Belanda, Dr. Harry A. Poeze

(*/Tribun-medan.com)

Artikel sebagian telah tayang sebelumnya di Tribunnews.com

Baca juga: DUA LOYALIS Prabowo dari Istana ke BUMN: Hasan Nasbi ke Pertamina, Letjen AM Putranto ke Pegadaian

Baca juga: REKAM JEJAK Hasan Nasbi Kepala PCO, Dulu Pengunduran Diri Ditolak, Kini Didepak Prabowo

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved