Berita Internasional

5 Tahun Hidup Bersama dan Ditipu, Wanita Ini Syok Tahu Suami Bukan Dokter Seperti yang Diakuinya

Seorang wanita mengalami kenyataan pahit setelah lima tahun hidup berumah tangga dan memiliki seorang anak.

SANOOK.COM
SUAMI TIPU ISTRI - Wanita ini syok ternyata ditipu suami selama 5 tahun berumah tangga, ngaku dokter ternyata pengangguran. Fakta itu terungkap di pengadilan setelah wanita tersebut menggugat cerai, Kamis (23/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita mengalami kenyataan pahit setelah lima tahun hidup berumah tangga dan memiliki seorang anak.

Ia baru mengetahui bahwa suaminya bukan dokter seperti yang selama ini diakuinya.

Padahal, setiap hari sang suami berangkat pagi dan pulang larut malam seolah benar-benar bekerja di rumah sakit besar.

Fakta mengejutkan itu akhirnya terungkap di pengadilan setelah wanita tersebut menggugat cerai.

Dikutip Sanook.com Kamis (23/10/2025), peristiwa tersebut terjadi di kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, bagian utara Shanghai.

Pada April lalu, wanita yang tak disebutkan namanya itu mengajukan gugatan cerai di pengadilan dengan alasan suaminya tidak menafkahi keluarga, sering berbohong, dan bahkan melakukan kekerasan fisik terhadap dirinya.

Menurut dokumen persidangan, pasangan ini bertemu beberapa tahun sebelumnya. Saat itu, keduanya baru saja bercerai dari pasangan masing-masing. Pria tersebut memperkenalkan diri sebagai dokter senior di sebuah rumah sakit besar di kota itu.

Dengan reputasi yang tampak meyakinkan, hubungan mereka berkembang pesat hingga akhirnya mereka menikah secara resmi setelah hanya tiga bulan berkenalan.

Lima tahun kemudian, rumah tangga mereka dikaruniai seorang anak perempuan. Namun, di balik keharmonisan yang tampak di luar, kehidupan keluarga itu ternyata dipenuhi pertengkaran, terutama mengenai masalah keuangan.

Sang suami setiap pagi meninggalkan rumah dengan alasan pergi bekerja dan baru pulang malam hari. Namun, ia tak pernah memberikan uang untuk kebutuhan rumah tangga.

Selain itu, seluruh harta benda baik rumah, kendaraan, maupun tabungan, tidak ada yang tercatat atas namanya. Setiap kali sang istri bertanya mengenai penghasilannya, pria itu selalu berusaha menghindar dan mengalihkan topik pembicaraan.

Situasi semakin tegang ketika mereka terlibat perdebatan tentang biaya sekolah anak. Buntut dari pertengkaran itu, sang suami beberapa kali bertindak kasar hingga membuat sang istri terpaksa melapor ke pihak berwenang.

Merasa ada sesuatu yang disembunyikan, wanita itu akhirnya memutuskan untuk menyelidiki sendiri. Ia mendatangi rumah sakit tempat suaminya mengaku bekerja untuk memastikan kebenarannya.

Hasilnya sungguh di luar dugaan, pihak rumah sakit menyatakan bahwa tidak ada nama suaminya di daftar dokter maupun staf medis di sana.

Ketika dikonfrontasi, sang suami berdalih bahwa ia telah menandatangani kontrak baru dengan lembaga medis lain. Namun, karena merasa alasan itu tidak masuk akal, sang istri akhirnya memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai ke pengadilan.

Penyelidikan pihak berwenang kemudian mengungkap kebenaran sesungguhnya. Ternyata, pria itu tidak bekerja di rumah sakit mana pun dan sudah menganggur selama beberapa tahun.

Dokumen pekerjaan yang dulu ia tunjukkan kepada istrinya hanyalah dokumen palsu yang dibeli secara online untuk menutupi kebohongan besarnya.

Dalam sidang pengadilan, sang suami akhirnya mengakui kebohongannya.

“Saya berbohong karena ingin mendapatkan hak asuh atas putri saya,” ujarnya di depan hakim.

Ia juga menambahkan bahwa uang yang digunakan untuk biaya hidup selama ini sebenarnya berasal dari ibunya, bukan dari hasil kerja pribadinya.

Setelah mempertimbangkan semua bukti, pengadilan memutuskan bahwa keduanya resmi bercerai.

Hak asuh anak perempuan mereka diberikan kepada sang istri. Pengadilan juga memerintahkan pria tersebut untuk membayar nafkah anak sebesar 1.000 yuan (sekitar Rp5 juta) setiap bulan kepada mantan istrinya.

Selain itu, sang suami dikenai denda karena memberikan keterangan palsu kepada pengadilan. Meski begitu, laporan tidak menjelaskan apakah ia juga akan menghadapi hukuman pidana atas pemalsuan dokumen yang dilakukannya.

Kasus ini segera menjadi viral di media sosial Tiongkok. Banyak warganet mengecam keras tindakan pria tersebut yang tega menipu istri dan anaknya selama bertahun-tahun.

Sebagian menilai perbuatannya bukan hanya bentuk penipuan, tetapi juga pengkhianatan terhadap kepercayaan dalam rumah tangga.

Para pakar keluarga di Tiongkok menilai kasus ini sebagai contoh ekstrem dari hubungan yang dibangun di atas kebohongan. Mereka mengingatkan pentingnya keterbukaan dan kejujuran dalam pernikahan agar tidak ada pihak yang dirugikan seperti yang dialami oleh wanita ini.

Kini, wanita tersebut memulai hidup baru bersama putrinya, sementara mantan suaminya harus menanggung konsekuensi dari kebohongan yang selama ini ia pelihara. Kasus ini menjadi peringatan bahwa kebenaran, cepat atau lambat, akan selalu terungkap bahkan setelah lima tahun hidup dalam kebohongan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved