Menikah dengan Wanita Kaya, Pria Ini justru Merasa Tertekan karena Mertua Terlalu Ikut Campur

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria mengaku menikahi istri kaya awalnya terasa bahagia dan beruntung, tapi kemudian hidupnya serasa dikurung.

Mertua terlalu ikut campur, dari rumah, mobil, hingga kehidupan pribadi membuatnya tertekan.

Pernikahan yang seharusnya menjadi awal kebahagiaan justru berubah menjadi tekanan bagi seorang pria di Tiongkok.

Melalui sebuah unggahan di grup Facebook khusus curhat keluarga, ia membagikan kisah getir kehidupannya setelah menikahi seorang wanita kaya.

lih-alih hidup nyaman dengan fasilitas berlimpah, pria ini justru merasa dirinya bak “anjing dalam kandang” akibat campur tangan berlebihan dari sang ibu mertua.

Dikutip dari Sanook.com Rabu (24/9/2025), pria tersebut mengaku berasal dari keluarga sederhana.

Sejak kecil, ia sudah yatim piatu setelah orangtuanya meninggal dunia. Perasaan cintanya kepada istrinya lahir murni karena kelembutan hati dan sifat baik sang wanita.

Namun, setelah menjalin hubungan lebih dalam, barulah ia sadar bahwa keluarga istrinya adalah keluarga kaya raya dengan kehidupan yang serba berlimpah.

Sejak awal pernikahan, keluarga istri sudah menyiapkan rumah untuk mereka tempati.

Bahkan mobil yang digunakan pun bukan pilihannya, melainkan pilihan ibu mertua.

Bukan hanya itu, segala urusan rumah tangga, sekecil apa pun, selalu berada di bawah kendali mertua.

“Bahkan warna gorden pun ditentukan oleh ibu mertua,” tulis pria itu.

Awalnya ia berharap dapat menikmati momen manis pernikahan, namun harapannya segera pupus.

Sang mertua menuntut agar pasangan ini segera memiliki anak, menggunakan cara-cara memaksa hingga menawarkan iming-iming uang.

Tidak berhenti di situ, setiap rencana liburan baik di dalam negeri maupun luar negeri juga harus mendapat persetujuan mertua, tanpa peduli kenyamanan pasangan pengantin baru tersebut.

“Setahun setelah menikah, hidup saya seperti anjing yang terkurung dalam kandang. Saya tidak punya suara, tidak punya ruang hidup sendiri. Bahkan istri saya tidak berani menentang ibunya,” ungkap pria itu.

Tidak hanya mengendalikan rumah tangga, sang mertua juga memberlakukan aturan yang dianggap aneh.

Ia mewajibkan menulis kartu ucapan Hari Ibu sepanjang 500 kata dan bahkan melarang menantunya makan ayam goreng.

“Awalnya saya merasa bahagia dan beruntung, tapi lama-lama belenggu tak kasatmata ini membuat saya sesak napas,” keluhnya.

Meski hidupnya terasa menekan, pria itu mengaku masih sangat mencintai istrinya.

Ia menegaskan bahwa ia tidak sanggup bercerai karena merasa istrinya adalah pasangan sempurna yang sulit digantikan.

“Saya tidak tega berpisah. Saya rasa tidak akan pernah lagi bertemu dengan wanita sesempurna ini,” tulisnya.

Cerita yang ia bagikan sontak memicu perdebatan panas di kalangan warganet.

Banyak yang menyoroti masalah kebebasan finansial sebagai akar persoalan.

“Kalau tidak punya kebebasan finansial ya memang harus terima,” tulis warganet.

Ada pula yang menasihati agar ia melihat sisi positif.

“Tidak kekurangan uang sudah lebih baik daripada banyak orang,” tulis warganet lainnya.

Namun, tak sedikit juga yang mengkritik sikap mertua yang terlalu mendominasi.

Beberapa netizen menilai kondisi pria tersebut dimanfaatkan karena ia tidak memiliki orang tua.

“Mungkin karena kamu yatim piatu, jadi mereka merasa mudah mengendalikanmu,” tulis salah satu komentar.

Ada juga saran agar pria itu berani mandiri.

“Kalau tidak puas, jangan terima apa pun dari mereka. Jalani hidupmu sendiri dengan bermartabat,” tulis seorang pengguna.

“Kalau tidak mau tertekan, pindah saja dari rumah pemberian mertua dan kembalikan mobil itu,” tulis yang lain menambahkan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan