Berita Internasional

Ibu Murka Terima Telepon dari Anaknya Pukul 3 Dini Hari, Ngadu Diusir Ayahnya demi Selingkuhan

Seorang ibu bernama Ly di Tiongkok menerima telepon mengejutkan dari putranya yang baru berusia 13 tahun pada pukul 3 pagi.

SANOOK.COM
ANAK DIUSIR: Ilustrasi selingkuh. Wanita ini terima telepon dari anaknya pukul 3 dini hari, ternyata sang anak diusir oleh ayahnya demi selingkuhan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang ibu bernama Ly di Tiongkok menerima telepon mengejutkan dari putranya yang baru berusia 13 tahun pada pukul 3 pagi.

Dalam tangisan, sang anak mengaku baru saja diusir dari rumah oleh ayahnya.

Momen memilukan itu membuat Ly langsung berkendara semalaman dari kampung halamannya menuju Giang Mon, Provinsi Quang Dong, untuk menjemput anak-anaknya.

Dikutip dari Eva.vn Jumat (5/9/2025), kejadian ini terungkap pada akhir Juli 2024 dan dengan cepat menarik perhatian publik.

Bukan hanya karena menyangkut perselingkuhan, tetapi juga karena anak-anak yang menjadi korban pertengkaran rumah tangga.

Fakta bahwa seorang ayah tega mengusir anaknya demi hidup bersama selingkuhan membuat kisah ini menjadi perbincangan hangat di media sosial Tiongkok.

Perselingkuhan sang suami, Vuong, dengan wanita bernama Tran menjadi pemicu hancurnya rumah tangga yang sudah dibangun selama lebih dari satu dekade.

Tran diketahui merupakan mantan rekan kerja sekaligus orang yang sejak lama menaruh hati pada Vuong. Hubungan terlarang itu akhirnya merusak kehidupan keluarga kecil yang awalnya harmonis.

Ly dan Vuong menikah pada 2011 setelah berpacaran sejak duduk di bangku sekolah menengah. Mereka kemudian pindah dari kampung halaman di Quang Tay ke Giang Mon untuk bekerja dan membangun rumah tangga.

Dari pernikahan itu, pasangan ini dikaruniai dua putra berusia 13 tahun dan 6,5 tahun. Kehidupan rumah tangga awalnya berjalan damai hingga pada 2017, Vuong mulai terjerat perselingkuhan dengan Tran, perempuan kelahiran 1992.

Menurut pengakuan Ly, Tran sebenarnya sudah menyukai Vuong sejak sebelum ia menikah. Namun perasaan itu tidak dihiraukan sampai akhirnya muncul retakan dalam rumah tangga Ly dan Vuong.

Perlahan-lahan, Vuong pun menjalin hubungan dengan Tran dan semakin menjauh dari keluarganya.

Ly berusaha bertahan demi anak-anak, berharap suaminya kembali ke jalan yang benar. Namun pada Juli 2024, rumah tangga mereka benar-benar pecah.

Ly memilih pergi dari rumah keluarga, sementara Vuong justru membawa Tran masuk ke rumah tersebut tanpa rasa bersalah.

Padahal, pada 21 Maret 2024, Ly dan Vuong sempat menandatangani kesepakatan tertulis. Dalam dokumen itu, Vuong mengakui perselingkuhannya, berjanji memberikan nafkah 2.000 yuan per bulan untuk anak-anak, serta berkomitmen memutus hubungan dengan Tran.

Ia juga bersedia membayar kompensasi sebesar 300.000 yuan jika melanggar janji tersebut. Namun semua kesepakatan itu tidak pernah dipatuhi.

Alih-alih memenuhi janji, Vuong tetap melanjutkan hubungan dengan Tran. Bahkan kedua anaknya sempat menyaksikan sendiri bagaimana ayah mereka merayakan ulang tahun bersama sang selingkuhan di rumah.

Hal ini membuat anak-anak kecewa dan memicu pertengkaran dengan sang ayah.

Puncaknya terjadi dini hari pada 24 Juli, ketika Ly menerima telepon pilu dari putranya yang mengaku diusir dari rumah bersama adiknya.

Tangisan sang anak membuat Ly langsung bergegas menempuh perjalanan panjang dari Quang Tay menuju Giang Mon untuk menjemput mereka.

Ly mengaku hatinya semakin hancur ketika mengetahui Tran ikut membentak kedua anaknya. Padahal, mereka hanya ingin mengunjungi ayahnya di masa liburan sekolah.

“Hari itu adalah ulang tahun suami saya. Tidak bisakah mereka menahan diri beberapa hari agar anak-anak bisa bahagia bersama ayahnya?” ujar Ly dengan penuh emosi.

Tran sendiri diketahui sudah bercerai dan memiliki seorang putra. Hubungannya dengan keluarga Vuong cukup dekat karena ia adalah adik ipar dari kakak laki-laki Vuong.

Ironisnya, saudara perempuan Tran juga pernah terlibat kasus serupa, yakni merebut suami orang lain hingga memiliki anak dari pria tersebut.

Lebih mengecewakan lagi, menurut Ly, ibu mertuanya justru seolah menutup mata terhadap perselingkuhan anaknya.

Sang mertua bahkan disebut ikut menjaga anak dari Tran, seakan mengabaikan cucu kandungnya sendiri yang terluka karena perbuatan ayah mereka.

Kini proses perceraian Ly dan Vuong masih berjalan. Karena kecewa dengan sikap suaminya, Ly akhirnya mengunggah rekaman CCTV yang menunjukkan Vuong dan Tran ke media sosial.

Dalam unggahan itu, Ly menuliskan peringatan bahwa merusak rumah tangga orang lain bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved