Imigrasi Medan dukung terus keberhasilan All Indonesia melalui sinergitas yang kuat

Imigrasi Medan dukung terus keberhasilan All Indonesia melalui sinergitas yang kuat

Editor: Aisyah Sumardi
TRIBUNMEDAN/HO
Imigrasi Medan dukung terus keberhasilan All Indonesia melalui sinergitas yang kuat 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - 14 Oktober 2025 – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan melaksanakan Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap implementasi aplikasi All Indonesia di Bandara 
Internasional Kualanamu yang dilaksanakan 13 Oktober 2025.

VKI
Imigrasi Medan dukung terus keberhasilan All Indonesia melalui sinergitas yang kuat

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program nasional digitalisasi layanan kebandarudaraan yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Rapat berlangsung di Ruang Rapat Kedatangan Domestik Bandara Kualanamu dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain perwakilan dari Otoritas Bandara, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Medan, Bea dan Cukai, Angkasa Pura Aviasi, serta sejumlah maskapai penerbangan seperti Malaysia Airlines, Singapore Airlines, Etihad Airways, Air Asia, dan Lion Air.

OPL
Imigrasi Medan dukung terus keberhasilan All Indonesia melalui sinergitas yang kuat


Aplikasi All Indonesia merupakan sistem digital yang mengintegrasikan pelaporan keimigrasian, kepabeanan, karantina, dan kesehatan ke dalam satu platform berbasis web dan mobile. Aplikasi ini menjadi sistem deklarasi tunggal bagi seluruh pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke wilayah Indonesia baik WNI, WNA, maupun awak alat angkut dan wajib digunakan di seluruh pintu masuk Indonesia sejak 1 Oktober 2025.


Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), Sofyan Martono Wibowo, menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi untuk memastikan kelancaran pelaksanaan di lapangan.“Implementasi All Indonesia bukan hanya tugas satu instansi. Ini adalah kolaborasi lintas sektor antara Imigrasi, Bea Cukai dan Karantina. Kita semua harus memastikan bahwa setiap penumpang mendapatkan kemudahan dalam mengisi aplikasi ini sebelum mendarat di Indonesia,” ujarnya.


Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan penerapan All Indonesia sangat bergantung pada kesiapan pihak maskapai dalam menyosialisasikan aplikasi tersebut sejak proses check-in.“Kami berharap maskapai membantu menginformasikan sejak awal kepada penumpang. Kalau pengisian dilakukan sejak boarding atau bahkan saat di udara, maka saat mendarat proses clearance bisa berlangsung cepat dan tanpa antrean panjang,” tambahnya.


Perwakilan BBKK Medan menyampaikan perlunya mekanisme stopper dari pihak Imigrasi untuk membantu identifikasi penumpang berlabel merah (misalnya yang berasal dari negara dengan potensi penyakit menular).Pihak Malaysia Airlines menyoroti kesulitan penumpang dalam mencari nomor penerbangan 
yang sesuai di aplikasi, serta mengusulkan sosialisasi tambahan bagi penumpang connecting 
flight yang belum menerima informasi di bandara asal.


Sementara itu, Angkasa Pura Aviasi berencana menambah pengumuman (announcement) di dalam pesawat agar penumpang dapat segera mengisi All Indonesia sebelum mendarat. Air Asia dan Singapore Airlines melaporkan bahwa sosialisasi sudah dilakukan melalui Flight Operation Notice dan pop-up notification pada aplikasi tiket. Singapore Airlines bahkan memanfaatkan jaringan Wi-Fi dalam pesawat agar penumpang dapat langsung mengisi formulir selama penerbangan.


Etihad Airways mengusulkan agar bahasa default pada aplikasi diubah menjadi Bahasa Inggris untuk mempermudah WNA, sedangkan Lion Air menambahkan bahwa penumpang umrah sudah terbantu karena pengisian All Indonesia dilakukan langsung oleh travel agent sejak keberangkatan.


Menanggapi berbagai masukan tersebut, Sofyan menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan aktif semua pihak “Masukan dari para stakeholder ini sangat penting. Semua saran hari ini akan kami sampaikan ke pusat sebagai bahan evaluasi lanjutan agar aplikasi All Indonesia semakin user-friendly dan adaptif terhadap kondisi di lapangan,” tutur Sofyan.


Kegiatan ini menghasilkan beberapa capaian penting seperti terjalinnya koordinasi positif antara Kantor Imigrasi Medan dan seluruh pemangku kepentingan di Bandara Kualanamu, peningkatan kesadaran dan komitmen maskapai dalam membantu penumpang mengisi aplikasi All Indonesia sebelum kedatangan dan evaluasi teknis terhadap kendala di lapangan  yang menjadi dasar perbaikan sistem dan prosedur ke depan.


“Ke depan, kami akan memperkuat kerja sama dengan maskapai dan operator bandara agar edukasi kepada penumpang bisa dilakukan lebih masif, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di negara asal penerbangan,” pungkas Sofyan. 

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi antarinstansi dan memastikan penerapan digitalisasi layanan keimigrasian melalui All Indonesia dapat berjalan optimal, efisien, dan memberikan kemudahan bagi seluruh pelaku perjalanan internasional.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved