Belum Lama Dibangun, Tembok Pagar Plaza Kuliner Lubuk Pakam Dihancurkan BUMD

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Bagian tembok pagar di area depan Plaza Kuliner Lubuk Pakam dihancurkan dan sudah rata saat ini.

Meski tembok pagar masih kokoh karena belum lama dibangun dan pembangunannya memakan banyak biaya APBD namun saat ini sudah tidak lagi bersisa.

PT Bhineka Perkasa Jaya (BPJ) yang dikasih izin untuk mengelola kawasan Plaza Kuliner ini menghancurkan pagar tersebut sampai tidak bersisa dibagian depan. 

Direktur PT BPJ, Taufik Ismail yang dikonfirmasi mengakui soal kesengajaan untuk membongkar bagian pagar depan Plaza Kuliner. Meski disadari tembok tersebut bukan aset mereka namun hal ini dianggap penting oleh pihaknya. Ada kesan yang selama ini membuat sepi kawasan Plaza Kuliner adalah tembok tersebut. 

"Biar nampak dari luar, mau kita cantiin dan direndahin saja. Sekarang sudah nampak dari luar kan?," ucap Taufik yang ditemui saat datang ke kantor Bupati, Selasa (26/8/2025). 

Taufik mengaku pihaknya sudah melakukan evaluasi terhadap kawasan area Plaza Kuliner itu.  Bagian pagar depan disebut yang termasuk dievaluasi. Diyakini setelah ada perubahan bentuk fisik yang akan dilakukan kedepannya makan akan berpengaruh pada pengunjung yang akan datang. 

"Cuma itu sajalah yang mau diganti. Ya kita minta izinlah (untuk bongkar pagar) pastinya sama Pemkab," kata Eko. 

Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Kepariwisataan (Disbudporapar) Deli Serdang, Eko Sapriadi yang dikonfirmasi mengaku hingga saat ini PT BPJ sebagai BUMD Pemkab Deli Serdang baru meminta izin secara lisan kepada mereka.

Hal ini lantaran kawasan Plaza Kuliner merupakan aset dari Disbudporapar. Permintaan izin itu disampaikan pihak BPJ saat dirinya masih menjabat sebagai Pelaksana Harian (PLh) Kadisbudporapar. 

Saat itu yang mengucapkan secara lisan disebut Eko adalah Taufik sebagai Direktur bersama Komisaris Deny Reza. Alasannya katanya, supaya dibikin bagus dan parkir bisa lebih luas dan bisa nampak lebih banyak orang kalau kawasan tersebut merupakan kawasan kuliner.

"Mereka ada minta izin (untuk bongkar) memang tapi secara lisan. Saya mintanya tertulis sebenarnya tapi sampai sekarang belum ada dikasih mereka. Yang penting tidak bongkar total ya tapi sekarang dibongkar total ya. Mereka katanya sudah kordinasi juga sama Cipta Karya itu (Dinas yang bangun proyek pagar tersebut)," kata Eko.

(dra/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan