Berikan Edukasi Sepak Bola Modern, Teknologi VAR Sederhana Digunakan di Turnamen Mini Soccer Amatir
Teknologi Video Assistant Referee (VAR) sederhana untuk pertama kalinya digunakan dalam ajang mini soccer tingkat amatir di Kota Medan.
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Teknologi Video Assistant Referee (VAR) sederhana untuk pertama kalinya digunakan dalam ajang mini soccer tingkat amatir di Kota Medan. Teknologi tersebut diterapkan pada Turnamen Mini Soccer Sultan Deli Super Cup yang digelar di Lapangan Batak United, Gang Rejeki, Jalan Titipapan, Kota Medan, Minggu (9/11).
Penerapan VAR ini menjadi langkah inovatif dari panitia untuk meningkatkan kualitas pertandingan sekaligus memberikan edukasi teknologi sepak bola modern kepada pemain muda di level akar rumput.
Turnamen yang mempertandingkan kategori usia U-14 dan U-16 ini pun menarik perhatian masyarakat. Berdasarkan pantauan Tribun Medan di lokasi, sejumlah penonton tampak antusias menyaksikan momen ketika wasit melakukan pengecekan VAR pada beberapa insiden dalam pertandingan.
Bahkan, beberapa penonton ikut menirukan gestur “check VAR” layaknya wasit profesional, menambah keseruan suasana turnamen. Turnamen ini turut dihadiri langsung oleh Sultan Deli ke-14, Tuanku Sultan Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam Shah, yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan positif bagi generasi muda.
"Saya berharap kejuaraan ini bisa berlangsung setiap tahun, agar kita mendapatkan bibit-bibit pemain sepak bola yang unggul di masa yang akan datang," ujar Sultan Mahmud kepada Tribun Medan, Minggu (9/11).
Ia menambahkan bahwa kegiatan olahraga seperti ini juga memiliki dampak positif bagi lingkungan sosial. Terutama bagi pergaulan anak-anak muda di kota Medan yang akhir-akhir ini mendapat sorotan dari masyarakat, akibat keterlibatan dalam aksi kriminalitas.
"Dengan kegiatan positif ini, kita bisa meningkatkan kamtibmas, membantu aparat Polri, TNI dan lainnya. Anak-anak juga bisa terhindar dari pergaulan bebas, narkoba, dan hal negatif lainnya. Jagalah sportivitas dan ciptakan pergaulan yang baik," pesannya.
Ketua Panitia Turnamen, Muhammad Rezi Sukma, menjelaskan bahwa pelaksanaan turnamen dengan menggunakan nama Sultan Deli telah mendapatkan izin sekaligus dukungan penuh dari Sultan. "Kami membuat turnamen ini dengan izin Sultan Deli untuk menggunakan title kompetisi beliau, dan respons beliau sangat positif. Tujuannya untuk menggairahkan kembali semangat sepak bola di Medan," katanya.
Ia menambahkan, turnamen ini diikuti delapan tim U-14 dan 7 tim U-16 yang akan berlangsung selama dua bulan kedepan.
Baca juga: 11 Atlet FORKI Medan Ikut Kejuaraan Piala Wali Kota Padang
Disesuaikan dengan Kebutuhan
TERKAIT penggunaan VAR, Rezi menegaskan bahwa sistem yang digunakan merupakan versi sederhana, disesuaikan dengan kebutuhan kompetisi amatir.
"VAR ini tidak sama dengan yang dipakai di level nasional. Kami hanya menerapkan sistem sederhana untuk membantu wasit melihat beberapa kejadian yang mungkin luput dari pengawasan di lapangan. Ini untuk meningkatkan sportivitas," jelasnya.
Turnamen Sultan Deli Super Cup diharapkan dapat menjadi wadah pembinaan atlet muda sekaligus melahirkan talenta potensial yang dapat berkiprah di kancah sepak bola profesional pada masa depan. (cr29/Tribun-Medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Foto-bersama-Sultan-Deli-ke-14-Mahmud-Lamantjiji-Perkasa-Alam-Shah.jpg)