Breaking News

Asahan Terkini

Kisah Pilu Istri Penambang yang Tewas di Galian C Asahan, Korban Tinggalkan Anak yang Sakit

Cerita istri seorang penambang yang meninggal dunia di tambang galian C di Dusun I, Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan.

|
TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
KESEDIHAN ISTRI PENAMBANG - Kondisi rumah duka korban tertimpa longsor di Dusun I, Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Syahroni. Dewi Sartika, istri korban Syahroni, terkejut mendapati kabar suaminya telah tiada. 

TRIBUN-MEDAN.com, KISARAN - Cerita istri seorang penambang yang meninggal dunia di tambang galian C di Dusun I, Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, sangat mengiris hati.

Pasalnya, kejadian yang menelan tiga orang korban jiwa itu tak pernah diduga oleh keluarga.

Salah satunya Dewi Sartika yang merupakan istri korban Syahroni mengaku sangat terkejut mendapati kabar suaminya telah tiada.

Ia tidak menyangka karena tidak ada tanda-tanda yang diberikan sebelum suaminya tersebut pergi meninggalkan dirinya dan dua putranya.

"Kami tidak menduga, jantung saya langsung lemas saat itu mendapati kabar suami saya tertimpa reruntuhan longsor," kata Dewi saat Wakil Bupati Asahan, Rianto mengunjungi kediamannya, Sabtu (6/9/2025).

Lanjutnya, kini dirinya akan membesarkan anaknya seorang dibantu oleh mertuanya.

"Saya asli orang Labuhanbatu Utara, tapi ikut suami ke sini, ini rumah mertua. Kami tinggal disini bersama mamak dan bapak," katanya.

Ia mengaku, penghasilan satu-satunya sang suami ialah sebagai penambang di tambang batu padas di Galian C Dusun I, Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan tersebut.

"Gaji suami saya tak tentulah, kalau ada motor (muatan), adalah gajinya. Kalau tidak ada, ya tidak bergaji," ungkap Dewi.

Terlebih, korban memiliki seorang anak yang saat ini harus diperhatikan lebih karena terlahir dengan tidak memiliki lubang anus.

"Ini pak, anak saya harus operasi. Karena dia terlahir tanpa lubang anus," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Asahan, Rianto yang mendengar hal tersebut mengatakan akan membantu proses operasi.

"Inikan harus ada batasan umur untuk operasi. Saya tahu walaupun sedikit. Nanti, kalau sudah waktu yang tepat, datangi ke ruangan saya, saya akan bantu," ungkap Rianto.

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved