Anak Asuh Rumah Yatim Medan Kini Bisa Jahit Tas Sendiri dan Jual Lewat Media Sosial
Dari kain perca jadi karya bernilai jual, anak-anak yatim ini dibekali keterampilan matematika terapan dan pemasaran digital.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Suasana penuh semangat terlihat di aula Rumah Yatim Medan yang berlokasi di Jalan Karya Kasih, Johor. Sebanyak 18 anak asuh dari tingkat SD hingga SMA mengikuti pelatihan pembuatan produk kreatif dari kain perca. Tak hanya menjahit, mereka juga belajar menghitung, mengukur, hingga memasarkan hasil karyanya lewat media sosial.
Kegiatan ini adalah bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tahun 2025. Selama tiga sesi, peserta dibimbing oleh dosen dan mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) untuk menguasai keterampilan menjahit produk berbasis bangun ruang dan strategi promosi digital.
“Kami ingin anak-anak belajar matematika dari hal yang mereka buat sendiri. Dari mengukur kain, menghitung luas, hingga merangkainya jadi tas atau dompet,” ujar Dr. Afnaria, M.Si, ketua tim pelaksana, sambil menunjukkan beberapa produk yang telah dihasilkan peserta.
Dua sesi awal difokuskan pada pembuatan tas, dompet, dan tempat pensil dari kain perca berbentuk kubus dan silinder. Anak-anak diajarkan membuat pola, mengukur potongan kain, dan menjahitnya menjadi produk siap pakai. Sesi terakhir mengajarkan mereka memotret produk, membuat caption menarik, hingga mengunggahnya ke Instagram.
Hasilnya? Skor pemahaman matematika peserta melonjak dari 55 menjadi 80, keterampilan produksi dari 50 menjadi 82, dan kesadaran pemasaran digital dari 40 menjadi 78. “Awalnya saya tidak bisa menjahit, sekarang bisa bikin tas sendiri. Senang sekali bisa upload di Instagram,” kata Najwa (17), sambil memamerkan tas ransel kecil buatannya.
Pengurus Rumah Yatim Medan menyambut positif kegiatan ini. “Anak-anak terlihat lebih percaya diri dan punya semangat baru. Semoga ada pelatihan lanjutan,” ujar salah satu pengurus.
Program ini membuktikan bahwa pendidikan kontekstual yang memadukan kreativitas, keterampilan, dan teknologi dapat menjadi jalan bagi anak-anak yatim dan dhuafa untuk membangun masa depan yang lebih mandiri. Dari sehelai kain perca, lahirlah karya, harapan, dan percaya diri baru.(*)
AnakAsuh
RumahYatimMedan
BelajarMenjahit
JahitTas
KeterampilanAnak
PemberdayaanYatim
KreativitasAnak
JualanOnline
| NASIB Inara Rusli Usai Dituding Pelakor, Kini Dipolisikan Influencer Wardatina, Bawa Bukti CCTV |
|
|---|
| 147 Atlet dari 21 Klub Meriahkan Kejuaraan Tenis Meja Landen Marbun Cup di GOR INTI Medan |
|
|---|
| JOKOWI Dituding Masih Cawe-cawe, Sindiran Ahmad Ali: Ada Nenek-nenek Puluhan Tahun Jadi Ketua Partai |
|
|---|
| CIRI-CIRI Mayat Laki-laki Membusuk di Lahan Kosong, Ada Tato di Kaki Kiri |
|
|---|
| VIRAL Pria Ngaku Anak Propam Bawa Mobil Sitaan Jalan-jalan, Kombes Radjo Harahap: Asbun Aja Itu Anak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Foto-Bersama-3.jpg)