Suami Ceraikan Istri setelah Lakukan Aborsi Diam-diam, Ketahuan Chat Mesra dengan Pria Lain

TRIBUN-MEDAN.com - Pria berusia 36 tahun yang identitasnya disamarkan sebagai Tuan A itu memutuskan untuk menggugat cerai setelah menemukan fakta mengejutkan tentang istrinya.

Sang istri diam-diam melakukan aborsi tanpa persetujuannya, serta menjalin komunikasi intens dengan pria lain di media sosial dan saling memanggil satu sama lain sebagai suami dan istri.

Dikutip dari Sanook.com Rabu (20/8/2025), kisah ini bermula sekitar dua tahun lalu ketika Tuan A menikahi seorang perempuan bernama samaran Nyonya B melalui perantara seorang kenalan.

Meski awalnya berharap bisa membangun keluarga bahagia, kehidupan rumah tangga mereka ternyata tidak berjalan mulus. Sejak awal pernikahan, pasangan ini kerap diwarnai pertengkaran dan konflik.

Salah satu faktor yang memicu keretakan rumah tangga adalah kondisi finansial. Tuan A hanya bekerja sebagai buruh dengan penghasilan terbatas.

Kondisi ekonomi yang sulit membuat pasangan ini sering tertekan dan sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Selain itu, minimnya rasa saling mengenal sebelum menikah juga menjadi pemicu munculnya ketidakcocokan.

Beberapa waktu lalu, Nyonya B diketahui hamil. Namun, alih-alih menjadi kabar gembira, hal itu justru menambah ketegangan.

Saat itu hubungan mereka tengah berada dalam fase perang dingin dan masalah ekonomi membuat mereka pesimis bisa membesarkan anak dengan layak.

Nyonya B kemudian mengambil keputusan mengejutkan: ia pergi ke rumah sakit untuk melakukan aborsi tanpa sepengetahuan suaminya.

Keputusan tersebut membuat Tuan A sangat terpukul. Ia merasa diabaikan sebagai kepala keluarga sekaligus calon ayah. Hubungan keduanya semakin renggang dan penuh kecurigaan.

Situasi memanas ketika beberapa hari lalu Tuan A menemukan ponsel sang istri tertinggal di meja.

Rasa curiga mendorongnya untuk membuka isi ponsel tersebut. Dari percakapan di media sosial, ia mendapati sang istri kerap berhubungan dengan seorang pria asing.

Isi percakapan tidak hanya sebatas curahan hati dan kata-kata mesra, tetapi juga panggilan intim suami-istri.

Penemuan itu membuat Tuan A semakin yakin bahwa istrinya berselingkuh. Ia bahkan mulai meragukan kehamilan yang sempat dialami Nyonya B, menduga bahwa janin tersebut mungkin bukan anak kandungnya melainkan hasil hubungan dengan pria lain.

Menurut Tuan A, itulah alasan sang istri melakukan aborsi secara diam-diam.

Namun, Nyonya B membantah tuduhan tersebut. Dalam keterangannya, ia mengakui memang dekat dengan seorang pria yang dikenalnya di dunia maya, namun menegaskan bahwa hubungan itu tidak pernah melewati batas.

“Kami hanya bertukar cerita dan saling menghibur karena pernikahan saya tidak berjalan baik. Panggilan ‘suami-istri’ hanya candaan, bukan sesuatu yang serius,” ujarnya membela diri.

Ia juga memastikan bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan pria tersebut di dunia nyata. Karenanya, ia menegaskan bahwa kehamilannya merupakan anak kandung dari Tuan A.

Menurut pengakuannya, keputusan untuk menggugurkan kandungan murni didasari pertimbangan ekonomi dan kondisi rumah tangga yang tidak harmonis.

Meski demikian, Tuan A mengaku sudah tidak bisa lagi mempercayai istrinya. Ia merasa telah dikhianati, baik secara emosional maupun moral, dan menolak mempertahankan rumah tangga.

“Saya hanya ingin segera bercerai dan mengakhiri semua ini,” ungkapnya.

Sebaliknya, Nyonya B menolak keras perceraian. Ia bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah dan masih ingin mempertahankan pernikahan tersebut.

Perbedaan sikap inilah yang akhirnya membuat kasus ini masuk ke jalur hukum. Saat ini, proses perceraian keduanya tengah bergulir di pengadilan setempat.

Kisah ini menjadi sorotan publik di Tiongkok, terutama karena menyinggung isu sensitif tentang komunikasi di dunia maya, kesetiaan dalam pernikahan, serta keputusan sepihak terkait kehamilan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan