Berita Internasional

Istri Diam-diam Aborsi 7 Hari setelah Nikah, Suami Minta Cerai dan Minta Mahar Dikembalikan

Sebuah kisah rumah tangga berakhir tragis hanya dalam hitungan hari setelah pernikahan.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
SANOOK.COM
ISTRI DICERAIKAN: Suami ceraikan istrinya 7 hari setelah menikah karena istri diam-diam lakukan aborsi. Terungkap ternyata anak yang dikandung istri bukan anak kandung suaminya, Selasa (12/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah kisah rumah tangga berakhir tragis hanya dalam hitungan hari setelah pernikahan.

Seorang pria di Provinsi Hubei, Tiongkok, memutuskan bercerai dan menuntut pengembalian uang mahar usai mengetahui istrinya diam-diam melakukan aborsi.

Yang lebih mengejutkan, sang istri mengaku bahwa janin yang dikandungnya bukanlah anak sang suami.

Dikutip dari Sanook.com Senin (18/8/2025), kisah bermula ketika pasangan ini bertemu melalui perjodohan. Sejak pertemuan pertama, keduanya merasa cocok dan hubungan pun berkembang pesat.

Meskipun sang wanita berasal dari keluarga orang tua tunggal dan ayahnya dikenal sebagai penjudi dengan utang besar, pihak pria sama sekali tidak mempermasalahkan latar belakang tersebut.

Ia bahkan berjanji akan memberikan kehidupan yang layak bagi calon istrinya.

Pasangan ini kemudian resmi menikah pada 1 April, bertepatan dengan Hari April Mop.

Sang suami menganggap momen itu sebagai awal kebahagiaan. Namun, ternyata tanggal tersebut menjadi awal dari kisah pilu dalam rumah tangga mereka.

Ketika menjalani bulan madu, sang istri menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Hal itu membuat sang suami sangat gembira, membayangkan akan segera menjadi ayah.

Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Tak lama kemudian, sang istri mendadak meminta pulang ke rumah ayahnya dan menolak kembali ke rumah suami.

Kebingungan melanda sang suami karena ia merasa tidak ada pertengkaran atau masalah besar di antara mereka.

Misteri semakin membingungkan ketika ia mengetahui bahwa istrinya telah melakukan aborsi hanya tujuh hari setelah pernikahan, tanpa memberikan penjelasan apa pun dan memilih bersembunyi di rumah ayahnya.

Ibu sang suami pun merasa marah besar. Pasalnya, keluarga pihak pria telah mengeluarkan biaya besar untuk menggelar pesta pernikahan.

Selain itu, keluarga mempelai wanita juga telah menerima mahar dalam jumlah yang dianggap tinggi.

Bagi ibu mertua, tindakan sang menantu yang mengugurkan kandungan secara diam-diam tanpa berdiskusi dengan suami adalah hal yang tak dapat diterima.

Dua bulan berlalu, sang istri tetap tidak mau kembali ke rumah. Sang suami akhirnya memutuskan mendatangi rumah mertuanya untuk mencari kejelasan.

Namun, ia justru mendapat kabar bahwa istrinya telah pergi dari rumah setengah bulan sebelumnya, membawa koper, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya.

Berbekal tekad untuk mengungkap kebenaran, sang suami kemudian mendatangi tempat kerja istrinya.

Saat bertemu, emosinya memuncak. Ia menampar istrinya dan mendesak penjelasan soal keputusan melakukan aborsi.

Dalam kondisi terdesak, sang istri akhirnya mengaku bahwa ia menggugurkan kandungan karena janin yang dikandungnya bukan anak sang suami.

Pengakuan itu membuat hati sang pria hancur. Ia teringat bahwa sebelum menikah, ia pernah meminta calon istrinya menjalani pemeriksaan kesehatan, namun permintaan itu ditolak.

Kini ia memahami alasan penolakan tersebut, dan baginya, pengkhianatan itu tak bisa diampuni.

Tak ingin mempertahankan rumah tangga yang penuh kebohongan, sang suami segera mengajukan perceraian dan menuntut agar seluruh mahar dikembalikan.

Mendengar hal itu, sang istri memohon waktu untuk mengumpulkan uang, berjanji akan mengembalikannya secara penuh.

Namun, suami menolak tawaran tersebut.

“Berhenti bersikap menyedihkan seperti ini. Saat aku memberimu kesempatan, kenapa kau malah menghindar dan tidak mau menjelaskan? Pernahkah kau memikirkan perasaanku?” ujarnya tegas.

Ia menegaskan bahwa uang mahar harus dikembalikan secepatnya. Jika tidak, ia akan menempuh jalur hukum.

Kisah ini menjadi peringatan bagi banyak orang bahwa kepercayaan dan kejujuran adalah pondasi utama dalam pernikahan, dan pengkhianatan sering kali berakhir pada kehancuran hubungan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved