Pagi yang Tenang di Siantar Barat, Polisi Menyusuri Jalan demi Cegah 3C dan Premanisme

TRIBUN-MEDAN.COM, PEMATANGSIANTAR-Matahari belum terlalu tinggi ketika dua polisi berkeliling menyusuri jalanan di jantung Kota Pematangsiantar, Minggu (10/8/2025) pagi.

Di tengah kesibukan warga yang mulai beraktivitas, mereka hadir bukan sekadar patroli mereka datang membawa pesan kehadiran: bahwa keamanan bukan hanya janji, melainkan kewaspadaan yang nyata.

Aipda Julham E Saragih dan Bripka Edward Sitompul, dua anggota Bhabinkamtibmas dari Polsek Siantar Barat, tampak menyusuri beberapa titik yang biasa ramai di akhir pekan.

Mulai dari halaman sunyi Gereja GPIB Maranatha di Kelurahan Teladan, wangi roti hangat di Toko Roti Ganda di Jalan Sutomo, hingga riuh langkah anak-anak di Taman Hewan, mereka hadir. Diam-diam, tanpa sirine, tanpa sorotan lampu.

“Patroli ini bagian dari antisipasi gangguan kamtibmas, khususnya kejahatan 3C (curat, curas, dan curanmor) juga premanisme yang kadang muncul tanpa diduga,” ujar Kapolsek Siantar Barat, IPTU Raja K. Haloho, SH, MH.

Mereka menyapa warga, berbincang singkat dengan pedagang, dan mengawasi lalu lintas manusia yang kian ramai di Lapangan Merdeka.

Tak ada kejadian luar biasa pagi itu, dan justru di situlah keberhasilan patroli terasa, mencegah sebelum terjadi, hadir sebelum dibutuhkan.

Kegiatan rutin ini juga menjadi cara polisi menegaskan eksistensinya di tengah masyarakat bahwa keamanan bukan urusan aparat semata, tetapi juga ruang dialog antara warga dan penjaga ketertiban.

“Situasi di wilayah hukum kami aman dan kondusif. Dan kami akan terus menjaga itu,” pungkas IPTU Raja.

Di balik langkah kaki yang tenang, ada tekad untuk membuat kota kecil ini tetap nyaman ditinggali.

Pagi yang biasa, tetapi tak boleh dianggap remeh karena keamanan sering kali lahir dari hal-hal yang tak terlihat oleh mata, namun dirasakan oleh hati.(Jun-tribun-medan.com).