Berita Viral

Inilah Sosok Prada Ricard, Rekan Senasib Prada Lucky Dianiaya, Berikut Pengakuan Kakak Korban

Lucky dan Ricard sama-sama bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

KOLASE POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
KEMATIAN PRADA LUCKY: Kasus kematian Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) mengguncang TNI. Ayah kandung Prada Lucky Namo (kanan) mengungkapkan kekecewaannya, Rabu (6/8/2025). (KOLASE POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA) 

TRIBUN-MEDAN.com - Siapa sosok Ricard Junimton Bulan anggota TNI yang juga ikut dianiaya bersama Prada Lucky Namo.

Ternyata Prada Lucky bukan satu-satunyaa yang dianiaya oleh para senior.

Prada Ricard turut jadi korban.

Lucky dan Ricard sama-sama bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Prada Lucky Namo bertugas sebagai Tabakpan 2.2 Ru 3 Ton I Kipan A Yonif TP 834/WM.

Melansir Pos Kupang, Lucky mengalami penganiayaan bersama Prada Ricard Junimton Bulan.

Informasi beredar, Lucky dan Ricard sama-sama ditahan di rumah jaga kesatrian pukul 01.30 Wita, Rabu (30/7/2025).

Saat itu mereka dianiaya empat orang dalam tahanan, Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emanuel De Araojo dan Pratu Aprianto Rede Raja menggunakan tangan kosong.

Sabtu (2/8/2025) pukul 09.10 Wita, Prada Ricard Junimton Bulan mengalami demam.

NYAWA DIBAYAR NYAWA - Foto unggahan pribadi anggota TNI Prada Lucky Namo (kiri), dan foto Prada Lucky dalam peti mati setelah tewas diduga disiksa senior. Sang ayah, Serma Christian Namo mengaku akan terus mengejar anggota TNI yang menghabisi nyawa Prada Lucky.
NYAWA DIBAYAR NYAWA - Foto unggahan pribadi anggota TNI Prada Lucky Namo (kiri), dan foto Prada Lucky dalam peti mati setelah tewas diduga disiksa senior. Sang ayah, Serma Christian Namo mengaku akan terus mengejar anggota TNI yang menghabisi nyawa Prada Lucky. (Kolase Facebook dan TikTok Lucky Namo)

Sedangkan Prada Lucky Namo muntah-muntah.

Keduanya kemudian dibawa ke Puskesmas Kota Danga. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Ricard diizinkan kembali.

Sedangkan Prada Lucky Namo dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo.

Kakak Lucky, Lusi Namo mengatakan kondisi Ricard tak seburuk adiknya.

"Ricard juga kena, tapi yang saya tahu lebih parah Lucky," kata Lusi dikutip dari Pos Kupang.

Menurut Lusi, ada bekas penganiayaan di tubuh Lucky Namo.

"Saya lihat perutnya ada bekas sepetu. Dugaan saya itu diinjak," katanya.

Selain itu Lusi juga mendapat kesaksian dari seorang pacar prajurit.

Ia mengatakan prajurit TNI itu sempat mengirim foto menggunakan fitur sekali lihat.

"Pacarnya pernah mengirim foto yang hanya bisa dilihat sekali. Ia melihat wajah Lucky dan kawannya waktu itu dipukul dan sudah berdarah," katanya.

Wakapendam IX/Udayana Letkol Inf Amir Syarifudin mengatakan informasi yang beredar soal dugaan penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo belum bisa dipastikan kebenarannya.

Proses masih terus berjalan, sehingga apa yang terjadi kita belum begitu mendapatkan informasi, termasuk kronologisnya. Apa yang beredar kami yakinkan itu cuma satu pihak, nanti kita bisa dengar dari tim investigasi," katanya.

Sosok Prada Ricard

Prada Ricard bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Beredar informasi bahwa Prada Lucky Namo dan Prada Ricard dianiaya senior karena masalah penyimpangan seksual.

"Saya sepakat bahwa berita yang di luar itu entah informasinya darimana. Dan itu yang beredar di luar kita tidak tahu apakah dia mengalami kasus itu atau dia mengikuti kasus itu atau dia sendiri berada di situ sehingga kita boleh yakinkan saat ini kita menunggu hasil dari tim investigasi yang sedang berjalan," katanya.

Hingga kini belum diketahui pasti dimana keberadan Prada Ricard dan seperti apa kondisi terkininya.

Beredar pula 20 nama prajurit TNI yang diduga menganiaya Prada Lucky Namo dan Prada Ricard.

"Yang diperiksan adalah 24. Yang empat itu mereka diamankan karea kami mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Empat prajurit TNI yang diamankan yakni :

Pratu Petris Nong Brian Semi

Pratu Ahmad Adha

Pratu Emiliano De Araojo

Pratu Aprianto Rede Raja

Letkol Inf Amir Syarifudin mengatakan empat orang tersebut diamankan demi mengantisipasi tindakan main hakim sendiri, entah dari keluarga ataupu teman satu angkatan korban.

"Mereka diamankan dalam rangka kita mencegah korban lebih banyak, jangan sampai nanti ada main hakim sendiri, sedangkan dari tim vestigasi itu belum ada keluar hasil jangan sampai hanya karena isu yang beredar mereka sampaikan 4 orang ini yang bersalah, karena tidak kita amankan main hakim sendiri jadi timbul kerugian yang lebih besar," katanya.

Berikut 16 nama prajurit TNI yang diduga memukul Lucky dan Ricard pakai selang :

Letda Inf Thariq Singajuru

Sertu Rivaldo Kase

Sertu Andre Manoklory

Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie

Serda Mario Gomang

Pratu Vian Ili

Pratu Rivaldi

Pratu Rofinus Sale

Pratu Piter

Pratu Jamal

Pratu Ariyanto

Pratu Emanuel

Pratu Abner Yetersen

Pratu Petrus Nong Brian Semi

Pratu Emanuel Nibrot Laubura

Pratu Firdaus

Sosok Prada Lucky

Informasi tambahan, Prada Lucky lahir pada 2002.

Ia tutup usia pada umur masih muda, yakni 23 tahun.

Prada Lucky juga memiliki ayah yang juga anggota TNI.

Ia bernama Sersan Mayor Christian Namo, seorang anggota TNI, yang saat ini bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao.

Komandan Kompi (Danki) dari satuan tempat Prada Lucky bertugas, Rahmat enggan berkomentar karena bukan wewenangnya.

"Kalau terkait benar tidaknya adanya penganiayaan, inikan sementara masih didalami Sub Denpom Ende, jadi belum ada hasilnya jadi saya tidak berani keluarkan statement," katanya, dikutip dari Pos-Kupang.com.

Meskipun demikian, ia memastikan kasus kematian Prada Lucky sedang didalami Sub Denpom Ende.

"Terkait kasus kematian almarhum ini sementara masih proses penanganan oleh Sub Denpom Ende karena saat ini komandan batalyon tidak ada di tempat jadi saya tidak bisa memberikan statement bagaimana-bagaimana, bukan kapasitas saya tapi sementara prosesnya sudah ditangani Sub Denpom Ende," tandasnya.

Sementara itu, Kapenrem 161/Wira Sakti Mayor Inf. I Gusti Komang Surya Negara 
 mengakui sedang mendalami kasus ini.

Ia belum bisa berkomentar banyak atas kematian Prada Lucky.

"Kita masih dalami," ungkapnya singkat.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved