Berita Viral

Penyesalan Ayah Prada Lucky, Biarkan Anak Masuk Tentara hingga Tewas Dianiaya Senior: Bapa Salah

Tangisan Sersan Mayor Christian Namo viral karena ia mengungkapkan penyesalannya telah mengizinkan sang putra menjadi tentara.

Istimewa
VIRAL - Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang prajurit TNI, Sersan Mayor Christian Namo, menangis pilu di samping jenazah putranya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo. 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang prajurit TNI, Sersan Mayor Christian Namo, menangis pilu di samping jenazah putranya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo.

Tangisan Sersan Mayor Christian Namo viral karena ia mengungkapkan penyesalannya telah mengizinkan sang putra menjadi tentara.

"Anak ganteng, Lucky. Bapa salah, bapa salah kasih lu (kamu) kerja Lucky. Bapa sudah bilang, kenapa lu mau jadi tentara. Bapa minta maaf," ucap Christian dengan suara bergetar menahan tangis.

Prada Lucky Chepril Saputra Namo, yang baru dua bulan bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT, tewas pada Rabu (6/8/2025) setelah diduga dianiaya oleh 20 seniornya.

Siapakah Sersan Mayor Christian Namo?

DIDUGA DIANIAYA SENIOR - Mengenal sosok Sersan Mayor Christian Namo, ayah Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo (23) yang tewas diduga dianiaya senior. Sersan Mayor Christian meminta pelaku dihukum mati dan dipecat sebagai anggota TNI.
DIDUGA DIANIAYA SENIOR - Mengenal sosok Sersan Mayor Christian Namo, ayah Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo (23) yang tewas diduga dianiaya senior. Sersan Mayor Christian meminta pelaku dihukum mati dan dipecat sebagai anggota TNI. (Tangkapan layar Facebook @Pilipus Bangngu)

Sersan Mayor Christian Namo adalah seorang prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, NTT.

Jabatan terakhirnya adalah sebagai Plt Danramil 1627-02 Pantai Baru, Rote Ndao.

Sersan Mayor merupakan pangkat Bintara Tinggi, satu tingkat di atas Sersan Kepala (Serka). Pangkat ini menunjukkan pengalaman dan dedikasi yang panjang di dunia militer.

Selama kariernya, Sersan Mayor Christian Namo juga pernah terlibat dalam Operasi Darurat Militer di Aceh pada tahun 2003.

Sebagai seorang prajurit yang telah lama mengabdi, Sersan Mayor Christian Namo memahami betul risiko dan tantangan di dunia militer.

Namun, ia tidak menyangka putranya harus tewas di tangan sesama prajurit.

Dalam video viral tersebut, Sersan Mayor Christian Namo tidak hanya mengungkapkan penyesalannya, tetapi juga bersumpah akan menuntut keadilan.

Ia menegaskan bahwa nyawa harus dibalas dengan nyawa dan akan mengejar para pelaku hingga ke neraka.

Sumpah ini mencerminkan rasa sakit hati dan amarah seorang ayah yang kehilangan anaknya dengan cara yang tragis.

Hingga saat ini, kasus penganiayaan yang menewaskan Prada Lucky Chepril Saputra Namo masih dalam penyelidikan.

Laporan intelijen sementara menyebutkan bahwa Prada Lucky dianiaya oleh 20 seniornya, yang kini menjadi fokus utama penyelidikan untuk memastikan keadilan ditegakkan.

Telepon Senior

JENAZAH PRADA LUCKY - Anggota keluarga meratapi jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) saat berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu (6/8/2025).
JENAZAH PRADA LUCKY - Anggota keluarga meratapi jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) saat berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu (6/8/2025). (Ist/PosKupang.com)

Firasat Epi Seprina Mirpey, ibunda Prada Lucky curigai gelagat senior sebelum anak tewas.

Diketahui, Prada Lucky mengembuskan napas terakhir di ruang IGD RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu, 6 Agustus 2025, sekitar pukul 11.23 WITA, setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari sejak Sabtu, 2 Agustus 2025.

Prada Lucky mengalami luka disekujur tubuhnya akibat diduga dianiaya oleh puluhan seniornya.

Ibu korban, Epi Seprina Mirpey mengungkapkan awal mula dirinya mengetahu anaknya sudah koma di ICU akibat disiksa oleh seniornya.

Seniornya sempat menutup-nutupi dan gelagat mereka juga membuat orang tua korban curiga.

Sebelum akhirnya Prada Lucky meninggal dunia setelah luka-luka di sekujur tubuhnya.

Dilansir dari TribunnewsBogor.com , foto-foto ngeri tubuh korban yang penuh luka juga viral di media sosial kejutkan warganet.

Epi bercerita bahwa sebelum curiga putranya itu disiksa, awalnya dia memang sulit berkomunikasi dengan anaknya.

Sebab handphone anaknya dipegang oleh Dansi Intel atau Pasi Intel senior korban.
Karena rindu, Epi berkali-kali menghubungi senior korban yang memegang handphone tersebut.

"Saya hanya bisa komunikasi dengan dansi intelnya saja. Karena sudah dapat banyak WA mungkin, dansinya baca, jadi langsung dia kasih telepon lewat WA," kata Epi dikutip dari video unggahan akun FB Ratna Melisa Hale, Jumat (8/8/2025).

"Anak saya punya suara sudah beda, itu saya belum tahu kalu dia sudah sakit banyak itu (babak belur)," sambung Epi.

Korban saat itu mengaku baik-baik saja, namun Epi tetap merasa curiga.

Kemudian pada komunikasi selanjutnya, barulah Epi menyadarinya.

Setelah korban diduga karena sudah tak kuat, dia mencoba kabur dari markas dan menemui ibu angkatnya.

Disana ibu angkatnya menghubungi secara video call kepada Epi.

Korban mengungkap apa yang menimpanya selama ini hingga badannya babak belur.

Namun saat korban akan dibawa berobat, korban kembali dijemput oleh para seniornya.

Epi pun meringis melihat anaknya sudah babak belur tersebut.

"Dia kan sempat lari ke mama angkatnya, masih berobat, mereka (senior korban) datang jemput lagi. Tuhan, mungkin mereka aniaya tambah lagi di sana, oh Tuhan dia tambah parah," ujar Epi.

Sakit melihat kondisi anaknya, Epi pun mencoba menghubungi Pasi Intel atau Dansi Intel yang memegang HP milik korban.

Namun seniornya itu menyebut bahwa Prada Lucky baik-baik saja.

"Saya komunikasi dengan Pasi Intel karena HP-nya dia pegang, memang Pasi Intel itu biadab, saya di rumah sakit dia tidak datang ketemu saya, saya benci dia, dia itu harus dimasukan sebagai pelaku juga, karena dia yang menipu saya, dia penipu, saya sudah jengkel," ujar Epi emosi.

"Dia bilang anak saya baik-baik saja, di ICU ini anak saya udah koma. Dia bilang, 'tidak mama dia baik ini, ada istirahat, ada tidur', video call hanya muka pasi intel saja, dia kayak bingung, dia bilang 'sudah mama Lucky masih istirahat', ternyata itu Lucky sudah koma di ICU, biadab !, manusia PKI !," ungkapnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved