Berita Viral

Postingan Terakhir FS, Siswa SMP Tewas di Simalungun, Sempat Galau Sebelum Kepala Terbungkus Plastik

Kali ini FS, seorang siswa Simalungun ditemukan tewas di rumahnya dengan kondisi kepala terbungkus plastik.

Ist
Polisi memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap misteri di balik kematian FS, siswa SMP ditemukan tewas di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. 

TRIBUN-MEDAN.com - Postingan terakhir FS, siswa SMP Simalungun tewas. Kepalanya terbungkus plastik.

Kasus tewas dengan kepala terbungkus plastik kembali terjadi. 

Kali ini FS, seorang siswa SMP Simalungun ditemukan tewas di rumahnya dengan kondisi kepala terbungkus plastik.

Polisi memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap misteri di balik kematian FS, siswa SMP ditemukan tewas di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Korban ditemukan dalam kondisi kepala terbungkus plastik dan tangan terikat.

Sejumlah saksi yang diperiksa itu termasuk keluarga dan teman-teman korban.

Dari keterangan saksi, terungkap bahwa FS memiliki riwayat curhatan yang mengarah pada depresi.

Kakak korban mengatakan, beberapa hari sebelum ditemukan tewas, FS sempat membuat unggahan di media sosial dengan nada sedih. 

"Beberapa saksi yang merupakan keluarga dekat, kakaknya menerangkan bahwasanya beberapa hari lalu korban membuat status galau," ungkap Herison.

OLAH TKP - Polres Simalungun melakukan olah TKP terhadap kasus tewasnya bocah berusia 14 tahun di Perdagangan, Simalungun pada Rabu (6/8/2025) sore
OLAH TKP - Polres Simalungun melakukan olah TKP terhadap kasus tewasnya bocah berusia 14 tahun di Perdagangan, Simalungun pada Rabu (6/8/2025) sore (DOK/POLRES SIMALUNGUN)

Petunjuk lain datang dari teman korban yang mengaku FS pernah menyampaikan niatnya untuk bunuh diri sekitar sebulan yang lalu. 

"Salah satu teman korban menerangkan korban sekitar sebulan lalu pernah mengatakan mau melakukan bunuh diri," kata Herison.

Polisi masih terus mendalami kasus ini. 

Hingga kini, motif di balik dugaan bunuh diri atau penyebab kematian lainnya belum diketahui secara pasti. 

Namun, polisi membenarkan bahwa kedua orang tua korban sudah bercerai.

Hal itu  diduga menjadi salah satu faktor tekanan psikologis bagi FS.

Rumah Dikunci dari Dalam

Korban FS selama ini tinggal bersama Ibu, dan kakaknya. Artinya di rumah itu ada 3 orang. Namun sejak hari Senin (4/8/2025) diketahui, kakak dan ibunya pergi ke Berastagi, Tanah Karo, menemui keluarga besar ibunya. 

"Ibu dan ayahnya sudah berpisah. Korban ditinggal dalam keadaan sehat dan tidak ada yang mencurigakan," katanya. 

Berdasarkan penuturan keluarga, korban dititipkan kepada Pamannya yang tidak jauh dari rumah mereka. Namun pada hari Selasa (5/8/2025), korban tidak bisa dihubungi, sama oleh ibunya, sehingga sang ibu meminta tolong sama pamannya untuk melihat keberadaan korban. 

Saat dilakukan pengecekan, karena korban tidak menjawab, maka pamannya itu memanggil kepala lingkungan setempat, bersama personel Polsek Perdagangan dilakukan pembongkaran pintu depan. 

"Baru diketahui korban sudah meninggal. Pada saat olah TKP, korban di dalam kamar yang terkunci dari dalam, dengan situasi korban sudah meninggal," kata Verry.

Verry menyebut bahwa kondisi korban diikat itu tidak benar. Namun wajah ditutup plastik. Secara keseluruhan, Tim Inafis Polres Simalungun tak melihat ada unsur tindak pidana. 

"Namun indikasi dibunuh belum ditemukan, karena situasi rumah semua tertutup rapat dari dalam. Untuk penyebab kematian pasti Polisi masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar," katanya. 

Untuk semua keluarga dan saksi saksi masih dilakukan pemeriksaan, termasuk teman korban dan peralatan elektronik korban, handphonep dan Laptop. Polisi juga melihat dugaan bahwa korban hendak bunuh diri, namun masih didalami motif yang bersangkutan.

Kronologi

Begini kronologi dan pemeriksaan awal pada penemuan jasad seorang siswa SMP berinisial FS (14). yang ditemukan tewas di dalam rumah.

Penemuan itu sontak membuat warga Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara geger.

Sebab saat ditemukan, korban dalam kondisi kepala terbungkus plastik dan tangan terikat.

Lantas, bagaimana krologi dan pemeriksaan awal dari penemuan siswa SMP tersebut?

Penemuan tragis ini bermula saat paman korban, yang namanya tidak disebutkan, datang ke rumah FS sekitar pukul 09.30 WIB. 

DIa diutus oleh ibu korban, S, yang khawatir karena tidak bisa menghubungi anaknya sejak pergi ke Berastagi, Kabupaten Karo, pada Senin (4/8/2025).

"Ibunya khawatir korban tidak mengangkat telepon," jelas Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba.

Menurut Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Herison Manullang, paman korban sempat mencoba memanggil FS dari luar rumah.

Tetapi panggilan itu tidak ada jawaban. 

Karena khawatir, ia kemudian memanggil tukang las untuk mendobrak pintu rumah.

"Paman memanggil tukang las, memaksa buka pintu rumah korban. Ditemukan korban dalam keadaan meninggal dalam kamar korban," kata Herison.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan kondisi tubuh korban yang tidak wajar. 

"Kami melihat bahwasanya korban meninggal dengan keadaan muka terbungkus dan tangan terikat kabel tis," lanjut Herison. 

Namun, berdasarkan pemeriksaan awal, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh FS.

"Hasil sementara tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, digegerkan dengan penemuan jasad seorang siswa SMP berinisial FS (14)..

KOrban ditemukan di dalam rumahnya pada Rabu (6/8/2025). 

Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Kondisi korban saat ditemukan dengan kepala terbungkus plastik dan kedua tangan terikat.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved