News Video

GEGER❗ RATUSAN KORBAN PENIPUAN GERUDUK Rumah Pelaku, Diduga Tempat Penyaluran Tenaga Kerja

Ratusan massa menggeruduk sebuah rumah yang menjadi tempat penyaluran tenaga kerja di Komplek perumahan Vila Mutiara

Penulis: Haikal Faried Hermawan | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Ratusan massa menggeruduk sebuah rumah yang menjadi tempat penyaluran tenaga kerja di Komplek perumahan Vila Mutiara, Jalan Karya Wisata Ujung, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, pada Minggu (3/8/2025) sekira pukul 15.05 WIB.

Pasalnya, ratusan massa itu merupakan korban dari beberapa orang yang diduga melakukan penipuan lowongan ketenagakerjaan di perusahaan Matua Red Wine Village SDN BHD.

Setelah penggerebekan itu, ratusan massa berhasil mengamankan lima orang pelaku penipuan yang berposisi sebagai administrasi penyaluran tenaga kerja. Akhirnya kelima pelaku dibawa ke Polresta Deli Serdang untuk diproses lebih lanjut.

Salah seorang korban penipuan penyaluran tenaga kerja, Muhammad Andra Antasari (25) merupakan warga Jalan Karya, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat mengatakan awal mengetahui adanya penyaluran tenaga kerja ini pada tahun 2023 itu awal perekrutan hingga tahun 2024.

"Sampai ke saya itu di bulan Agustus dan saya lamar dibulan September saya melamar pekerjaan di Matua Red Wine Village SDN BHD," katanya Andra saat ditemui Tribun Medan di Jalan Karya, Rabu (6/8/2025).

Kemudian, perusahaan tersebut mulai terhendus pada awal bulan Januari tahun 2025, mencoba selidiki bersama rekannya.

"Saya sudah membalas dari gmail perusahaan Matua Red Wine Village SDN BHD di New Zealand, Akan tetapi mereka tidak ada membuka perekrutan dari Malaysia untuk Indonesia," lanjutnya.

Ia mengungkapkan, untuk pelamar yang ingin bekerja di perusahaan ini disuruh bayar uang muka atau deposit dengan harga yang cukup menarik dari harga Rp 1,8 juta hingga Rp 33 juta.

Sementara Andra membayar uang deposit sebanyak Rp 2,6 juta. Tak hanya itu Andra pun mengajak keluarganya untuk melamar pekerjaan perusahaan Matua Red Wine Village SDN BHD.

"Saya pun mengajak ayah, Saudara, Kakak sepupu, dan Abang Sepupu dan kami pun melamar di satu divisi di posisi sebagai packing barang di United Kingdoms  (UK)  ," ucapnya.

Tak hanya itu, Andra mengungkapkan diiming-iming gaji sebesar 1200/1300 poundsterling (110jt) 

Kemudian, ia menjelaskan pelaku penipuan ini mempunyai dua perusahaan di dua negara berbeda di New zealand (Australia) dan United Kingdoms (UK) (Inggris).

Lanjutnya, banyak pelamar pekerja yang terkena kasus penipuan dari perusahaan tersebut sekitar 1.300 orang pelamar.

"Di New zealand itu sekitar ada 1000 orang pelamar yang tertipu dan united kingdoms (UK) ada 300 orang," sambutnya.

Andra mengatakan, pada saat penggerebekan itu ada sekitar 200 orang meminta kejelasan kepada administrasi dan mengamankan 5 orang administrasi penyaluran tenaga kerja berinisal E, C, B, Y, JF, sementara JF  ini adalah anak Tuning Ningsih yang berada di Malaysia.

"Ada 5 orang yang telah kami amankan dan dibawa ke Polresta Deli Serdang dan kami pun langsung membuat laporan penipuan ke Polresta Deli Serdang," ujarnya.

Andra meminta keadilan hukum supaya uang miliknya segera dikembalikan "hanya satu permintaan kami yakni minta hak kembali," pungkasnya.

(cr9/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved